Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, resah karena aparat berwenang belum menindak pengusaha tanah timbun padahal telah seminggu beroperasi menimbulkan polusi dan Jalan Soekarno-Hatta berlumpur.
"Padahal kami sudah melaporkan ke Satpol PP dan DPRD setempat soal ceceran tanah timbun di Payung Sekaki," kata Hanafi (42) warga jalan Sampurna Kelurahan Tampan dihubungi di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan setiap melintasi jalan Soekarno-Hatta menuju Pasar Arengka selalu menghirup debu dan ketika disiram kemudian penuh lumpur.
Masalah itu terkait seorang pengusaha membangun ruko di jalan Soekarno-Hatta, maka diperlukan ratusan truk tanah untuk menimbun karena letaknya lebih rendah.
Namun saat truk melintas banyak tanah merah berceceran menimbulkan debu dan ketika hujan jalan menjadi licin.
Bahkan puluhan truk dengan tonase besar berjejer di pinggir jalan membawa tanah timbun mengganggu pengendara ketika melintas.
"Kami sering menyiram dengan air saluran demi menghindari debu bila ada kendaraan melintas," kata Syaiful (40) warga Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan
Payung Sekaki.
Pendapat serupa juga disampaikan Ny. Mirna (38) dan Husnawati (41) penduduk Labuh Baru Timur, Payung Sekaki.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Sulaiman mendesak Satpol
PP untuk menindak pengusaha yang dianggap merusak lingkungan.
Zulfan mengatakan pengusaha jangan hanya mengejar keuntungan tapi mengabaikan lingkungan karena ceceran tanah itu dapat membahayakan pengendara.