London (ANTARA) - Uni Eropa (EU) dan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (4/4) menegaskan kembali niat mereka untuk terus mengoordinasikan respons untuk menjaga stabilitas pasar energi global.
Dewan Energi EU-AS ke-10 berkumpul di Brussels, dengan pertemuan yang dipimpin Kepala Kebijakan Luar Negeri EU Josep Borrell, Komisaris Energi Eropa Kadri Simson, Menlu AS Antony Blinken, dan Wakil Menteri Energi AS David Turk.
Pada pernyataan bersama yang disiarkan setelah pertemuan tersebut, Dewan Energi tersebut menyoroti pentingnya tindakan terkoordinasi untuk menjaga stabilitas pasar energi global dalam menghadapi berbagai ancaman.
"Kerja sama energi Trans-Atlantik terus berkontribusi pada stabilitas dan transparansi pasar energi global dengan mempromosikan diversifikasi dan keamanan energi, mendukung langkah efisiensi energi, mengembangkan teknologi yang berkontribusi pada transisi menuju emisi nol bersih pada 2050, dan melalui penelitian, inovasi, kebijakan yang selaras, dan kerja sama bisnis," kata pernyataan bersama tersebut.
Dewan itu juga mengulangi kecamannya dengan "kata-kata paling keras" terhadap perang Rusia di Ukraina, serta menyerukan Rusia untuk menarik semua pasukan militernya dari wilayah Ukraina dalam perbatasan yang diakui secara internasional.
"Perang Rusia juga telah memicu krisis ketahanan pangan dan keamanan energi global, dengan kenaikan harga yang tajam, volatilitas pasar, dan dampak yang tidak proporsional terhadap negara berkembang dan populasi yang rentan," katanya.
Pernyataan dewan itu menyebutkan bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur penting di Ukraina telah menimbulkan "ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya" pada keamanan dan fungsi sistem energi negara tersebut.
Dewan tersebut juga mengutuk "tindakan berbahaya" Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, yang merupakan PLTN terbesar di Eropa.
"Dewan menegaskan bahwa masa depan Ukraina, Republik Moldova...dan warganya berada di dalam Uni Eropa dan akan terus mendukung integrasi Ukraina dan Moldova lebih lanjut dengan EU," kata pernyataan tersebut.
"Uni Eropa dan Amerika Serikat bermaksud untuk mengkoordinasikan dukungan mereka untuk pasar energi yang transparan, terintegrasi, dan kompetitif di Balkan Barat sesuai dengan kebijakan perluasan Uni Eropa serta dengan tujuan dan kewajiban iklim di bawah Perjanjian Komunitas Energi."
Dewan itu juga menekankan bahwa para pihak mengakui pentingnya hubungan (kerja sama) energi dan terutama peran pasokan gas dan energi terbarukan ke EU dari dan melalui kawasan seperti Kaukasus Selatan, Laut Hitam, Mediterania Timur, dan Afrika Utara.
"Peran penting mitra energi yang andal di kawasan tersebut membutuhkan kerja sama yang saling menguntungkan dalam keamanan pasokan energi serta peningkatan kerja sama dalam infrastruktur penting," katanya.
Selain itu, disebutkan juga EU dan AS bermaksud untuk terus bekerja sama mendorong investasi energi yang membantu transisi menuju netralitas iklim.
Baca juga: Kementerian ESDM apresiasi Sinar Mas Land manfaatkan energi baru terbarukan
Baca juga: Indonesia-Singapura sepakat tingkatkan kerja sama energi baru terbarukan
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB