Legislator ragukan kualitas payung elektrik Rp42 miliar Masjid Annur

id Payung Elektrik, Rusak, Rp42 miliar, DPRD Riau

Legislator ragukan kualitas payung elektrik Rp42 miliar Masjid Annur

Kontraktor PT Bersinar Jesstive Mandiri segera memperbaiki komponen dua unit payung elektrik Masjid Agung Raya An-nur yang rusak akibat hantaman badai dan angin kencang. Antara/HO-Diskominfotik Riau.

Pekanbaru (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Riau Sugeng Pranoto meragukan kualitas payung elektrik yang saat ini sedang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Riau di kompleks Masjid An-Nur dengan alokasi anggaran mencapai Rp42 miliar.

Hal itu dikatakannya lantaran payung elektrik raksasa tersebut mengalami kerusakan parah akibat hujan dan angin kencang yang melanda wilayah Pekanbaru, Sabtu (25/3) lalu.

"Katanya, terpalnya berkualitas, yang bisa bertahan dan tidak lapuk selama puluhan tahun, tapi kok ini bisa hancur ya,"ujar Sugeng Pranoto di Pekanbaru, Senin.

Dengan anggaran yang digelontorkan cukup besar, ujar dia, seharusnya payung tersebut memiliki ketahanan yang sangat kuat. Tapi realitanya yang terjadi malah seperti ini.

Dia menyebut wajar jika ada yang meragukan kualitas kontraktornya, sehingga muncul tudingan bahwa ada "permainan" antara Dinas PUPR dan juga kontraktor.

"Kita kan tak tahu juga bagaimana proses tendernya, apakah kontraktornya ditunjuk karena faktor kedekatan apa gimana. Soalnya di daerah lain, seperti di Jawa Tengah, itu pembangunan payung raksasanya tak ada persoalan kok," jelasnya.

Ditanya soal rencana Komisi IV melakukan inspeksi mendadak atau memanggil Dinas PUPR beserta kontraktornya, Sugeng menyebut itu tergantung keputusan Komisi IV DPRD Riau.

"Kalau komisi setuju, ya kita oke-oke aja turun ke lapangan. Tergantung kesepakatan teman-teman fraksi lah," jelasnya.

Dia sendiri dari awal sudah menolak proyek pembangunan ini, karena menurutnya belum terlalu urgen, apalagi masih banyak masjid-masjid di daerah yang butuh bantuan dari pemerintah.

"Iya saya kan dah pernah komentari dulu, silahkan dilanjutkan tapi kasih perhatian ke rumah ibadah yang proposalnya udah menumpuk. Kondisi sekarang, payung raksasa itu belum selesai, terus rumah ibadah di kampung-kampung juga belum terbantu,"ujarnya.