Rengat (ANTARA) - Masyarakat Indragiri Hulu menyayangkan pembangunan turap penahan tebing di Kuala Cinaku yang menelan anggaran miliaran rupiah tahun anggaran 2022.
Pasalnya, pembangunan turap tepatnya di depan masjid Nurul Wathon terkesan asal asalan. Penumpukan pasir tidak teratur, pemasangan batu di bahu jalan kurang kuat dan cor tiang turap tidak optimal hingga rawan longsor.
Seperti disebutkan oleh salah satu warga Inhu Said Sulaiman (54), di Rengat, Kamis, masyarakat sangat kecewa dengan pekerjaan proyek terlihat tidak optimal, khawatir akan mudah runtuh ke Sungai Indragiri.
"Instansi terkait harus turun ke lokasi, turap itu bisa runtuh. Penimbunan bahu jalan dengan tanah kurang padat," katanya.
Dari hasil pekerjaan, sangat jelas kualitas pekerjaan kurang mendapat perhatian kontraktor. Bahkan, pekerjaan itu diduga kuat terjadi Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
Sedangkan, jalur lintas Rengat - Tembilahan itu sangat ramai, ratusan truk bertonase tinggi 24 jam melalui jalan tersebut. Jika turap penahan tebing tidak kuat justru akan rawan lakalantas dan badan jalan bisa putus.
Dampak lain, ekonomi masyarakat setempat terganggu, sebab lalu lintas barang dan jasa terhambat, hasil pertanian petani susah keluar.
"Sebaiknya, penegak hukum melakukan pemeriksaan proyek diduga KKN itu," pintanya.
Berkaitan dengan turap tersebut, salah satu warga Kuala Cinaku Bahrudin (45) menyebutkan, masih ada material yang belum terpasang akibatnya pekerjaan itu terkesan tidak siap.
"Sembilan lagi Bronjong tidak dipasang dalam kegiatan itu. Semua berjumlah 70, dengan panjang turap 78 meter," ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat berharap pembangunan turap selesai dengan baik dan tepat waktu karena untuk kepentingan umum. Selama ini, tebing sungai sangat mengkhawatirkan penduduk dan pengguna jalan bukan saja rumah warga hanyut tetapi jalur transportasi terganggu.
Hasil pantauan di lapangan, bahwa pembangunan turap penahan tebing sungai Indragiri tersebut sangat penting untuk keselamatan umum dan perlu perhatian instansi terkait. Terlebih saat ini, lalu lintas truk batu bara 24 jam melalui jalan tersebut.
Terkait pembangunan turap tersebut, instansi dan pihak terkait belum dapat diminta keterangan.
Pembangunan turap penahan tebing Sungai Indragiri di Kuala Cinaku terkesan kurang optimal
"Turap penahan tebing sungai harus optimal, agar tahan dan tidak mudah runtuh"