Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memberikan peningkatan kompetensi Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) kepada para Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah di Wilayah Kerja PHR WK Rokan.
Dalam hal ini,PHR bekerjasama dengan SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) yang merupakan salah satu Centre SEAMEO di Indonesia yang berada di bawah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek. Para peserta pelatihan tersebut berhasil menampilkan dan mendemonstrasikan produk hasil pembelajaran STEM pada Expo Hasil Pembelajaran STEM, yang dipusatkan di SMA Negeri 1 Pekanbaru, Rabu (15/3).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Riau diwakili Kabid Pembinaan SMA, Pahmijan, Direktur SEAMEO QITEP in Science Dr Indrawati, Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Segenap Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas di 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Corporate Secretary PHR, Rudi Ariffianto mengatakan, kegiatan Expo Hasil Implementasi Pembelajaran STEM merupakan salah satu wujud komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PT Pertamina Hulu Rokan.
"Program ini menyasar bidang pendidikan, kami percaya bahwa penyelarasan STEM ini dapat menjadi pondasi pengembangan berbagai teknologi maju terkini. PHR secara konsisten terus berupaya dalam mengembangkan kompetensi, memajukan dunia pendidikan dan memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Beriringan juga dengan program pada pilar pendidikan yang lain, PHR juga melaksanakan Program Dukungan Beasiswa Prestasi PHR, Beasiswa Sakai, dan Inkubasi karir, dan Kemitraan dengan Perguruan Tinggi," ungkap Rudi Ariffianto.
Menurutnya, menghadapi kuatnya persaingan di revolusi industri 4.0 dan bonus demografi, dunia pendidikan tentu perlu terus dibekali dengan keterampilan-keterampilan dan kompetensi yang lebih advance karena generasi bangsa atau peserta didik kita tidak cukup jika hanya dibekali oleh pemahaman pengetahuan. Mereka perlu didukung untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi.
Bermitra dengan SEAQIS, PHR turut andil pada tantangan dan juga komitmen di atas melalui Program Pembelajaran STEM yang seluruh rangkaian acaranya sudah dijalankan dengan baik, dimulai dari FGD pertama kali pada Agustus 2022.
Dalam implementasinya, PHR bersama SEAQIS memberikan pelatihan, pendampingan dalam penyusunan perangkat ajar, hingga saat implementasi pembelajaran STEM di kelas masing-masing guru sasaran. Terlaksananya program ini, tentu tidak lepas dari peran serta multi pihak atau pentahelix, dimana di antaranya ada unsur akademisi dan pemerintah.
Direktur SEAQIS, Dr Indrawati menyampaikan, program yang dilaksanakan bersama PHR ini selaras dengan arah kebijakan Kemendikbud Ristek untuk kemajuan generasi bangsa.
"Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran di Indonesia. Program ini untuk memberikan pemahaman dan kemampuan yang baik sesuai aspek STEM untuk generasi bangsa," ujarnya.
Menurutnya, program yang dilakukan PHR bersama SEAQIS ini bukan akhir, tapi adalah awal untuk menciptakan generasi bangsa yang unggul dan berkarakter. "Semoga peran serta ini mampu berkontribusi positif bagi majunya kualitas pendidikan di Riau," ungkapnya.
Kepala Bidang Pembinaan SMA, Disdik Provinsi Riau, Pahmijan mengapresiasi peran penting PHR untuk memajukan generasi bangsa.
"Kami menyambut baik program peningkatan kompetensi ini, untuk kemajuan generasi bangsa. Tentunya apresiasi yang besar atas langkah ini untuk memajukan dunia pendidikan di Riau," paparnya.
Program ini memberikan manfaat secara menyeluruh. Hal ini juga dirasakan Kepala Bidang Pembinaan guru dan tenaga kependidikan Disdik Kabupaten Siak, Novendri, yang turut menjadi observer program STEM tersebut.
"Ini sangat bermanfaat bagi peningakatan kualitas pendidik, untuk kemajuan SDM bangsa dengan konsep yang sangat bagus," tuturnya.
Sekolah-sekolah 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau yang mendapatkan intervensi dari program STEM ini juga berhasil menampilkan hasil pembelajaran pada Expo tersebut, produk unggulan tersebut beraneka ragam dengan konsep ilmu dan teknologi.
Dalam pola pendidikan STEM ini, generasi penerus bangsa didorong untuk menghubungkan pengetahuan akademik dan keterampilan yang dimilikinya dalam empat aspek; sains, teknologi, engineering, dan matematika. Serta menggunakannya untuk merekayasa solusi atas suatu permasalahan.