Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau kini berupaya meningkatkan perbaikan dan pemeliharaan jalan provinsimenjelang mudik lebaran tahun 2023 sehingga arus lalulintas orang dan barang akan makin lancar.
"Karena itu kami bersama Ditlantas Polda Riau melakukan survei jalan-jalan mulai 9 sampai 19 Maret 2023 dan selanjutnya membahas hasil survei bersama Forum LLAJ Riau," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, M. Arief Setiawan dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Arief, selain Ditlantas Polda Riau, Dinas Perhubungan Provinsi Riau maka pihak terlibat lain adalah UPT Balai Pelaksanaan Pemilihan Jasa Kontruksi (BP2JK) Wilayah Riau Kementerian PUPR.
Ia menyebutkan, pihaknya segera memperbaiki jalan yang rusak dan berlubang minimal jalan tersebut berfungsi dengan baik saat arus mudik sudah mulai berjalan.
"Target kita adalah jalan tetap berfungsi dengan baik, dan kini Bidang Bina Marga sudah mulai melaksanakan tender untuk kegiatan peningkatan kualitas dan perawatan jalan, dan setelah itu pemenang tender segera bisa melakukan kegiatan minimal rekanan terkait bisa berupaya jalan berfungsi," katanya.
Selain itu dalam upaya mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2023 maka kini UPT Jalan dan Jembatan juga mulai bekerja melakukan perbaikan jalan provinsi di kabupaten kota se-Riau. Sedangkan peningkatan kualitas jalan oleh Bina Marga adalah Jalan Rengat-Kuala Cenaku.
Ia menjelaskan Jalan Provinsi Riau dalam kondisi haik tercatat hanya sebesar Hanya 63 persen dan sebanyak 37 persen lain rusak parah akibat kendaraan Over Dimensi Over Load (Odol) melintas. Truk Odol adalah kondisi ketika truk dengan barang yang diangkut melebihi kapasitas maksimal dari truk dari sisi berat maupun dimensi jalan.
Ia merinci bahwa Jalan Provinsi Riau di kabupaten/kota yang berada dalam kondisi baik sepanjang 1.474,68 kilometer (Km) atau 63 persen dari total panjang jalan 2.797,81 Km.
Jalan provinsi berada dalam kondisi rusak sedang sepanjang 290,40 Km, rusak ringan 589,67 Km dan rusak berat 443,06 Km. Sementara kerusakan jalan provinsi akibat Odol paling banyak di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Indragiri Hilir (Inhil) dan Kuantan Singingi (Kuansing).
Karena itu kita penting melakukan survei dan mendata lalulintas harian rata-rata pada titik ruas jalan yang sering terjadi kerusakan akibat truk Odol mulai dari Inhil, Inhu sampai Kuansing atau melewati jalan di wilayah UPT IV dan UPT V Dinas PUPR-PKPP Riau itu apa saja, seperti pengangkut batu bara dan atau kendaraan perusahaan perkebunan," katanya.
Kepala Bidang Bina Marga Provinsi Riau Ali Subagyo mengatakan, penyebab utama kerusakan jalan provinsi adalah akibat kendaraan Odol. Sementara itu kekuatan jalan provinsi di kabupaten/kota hanya mampu menahan beban sebanyak 20 ton dengan kecepatan kendaraan minimal 60 Km/jam.
Namun, katanya lagi, pada kondisi di lapangan kendaraan yang melintasi jalan provinsi bermuatan lebih dari 20 tonitu.
"Biaya pemeliharaan dan perbaikan jalan adalah sebesar Rp2,7 triliun per tahun namun anggaran yang tersedia hanya Rp650 miliar, sehingga hanya bisa 5 persen upaya perawatan jalan. Ironis kerusakan jalan justru bertambah setiap tahun," demikian Subagyo.
Berita Lainnya
Prototipe wahana berawak penjelajah Bulan milik China di tahap pengembangan awal
16 November 2024 13:47 WIB
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo Subianto
16 November 2024 13:05 WIB
Dokter: Air minum dalam kemasan galon tidak menyebabkan kemandulan pria
16 November 2024 13:00 WIB
UNIFIL sebut markasnya dihantam sebuah peluru artileri di Lebanon selatan
16 November 2024 12:45 WIB
Rusia berharap dapat lanjutkan dialog dengan AS usai kemenangan Donald Trump
16 November 2024 12:06 WIB