Pekanbaru, (Antarariau.com) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kantor Presiden Jakarta, Selasa (21/1) pagi, memimpin Rapat Terbatas Khusus membahas penanganan bencana, dengan fokus mencari solusi bagi warga yang menjadi korban, khususnya korban letusan Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Dalam pengantarnya, Presiden SBY menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dan kementerian terkait atas kerja kerasnya membantu daerah dalam mengatasi bencana di tempat masing-masing.
Menurut Presiden, ia telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Joko Widodo untuk urusan banjir, dengan Gubernur Sulut Harry Sarundajang juga urusan banjir, dan Gubernur Sumatera Utara terkait dengan penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
Sementara, kemarin, dari Bali, Presiden SBY juga berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat berkaitan dengan banjir di Jabar, utamanya di Bekasi, Karawang sampai Indramayu.
”Insya Allah saya akan turun langsung ke lapangan hari ini. Karena ada indikasinya pada pertanian kita sehingga harus kita kalkulasikan dampaknya seperti apa, dan kemudian apa yang harus kita lakukan,” kata Presiden SBY.
Menyangkut Sinabung, Presiden SBY mengingatkan bahwa pemerintah sudah membahas berkali kali dan bantuan sudah diberikan, termasuk tambahan juga sudah dikirimkan dan sudah sampai. “Terima kasih Panglima TNI atas bantuan kapalnya. Lusa, insya Allah saya berkunjung kembali ke Kabanjahe,” ucap Presiden sembari mengingatkan, yang menjadi harapan masyarakat sebagaimana yang dilkaporkan Kepala BNPB Syamsul Maarif dapat dicarikan solusinya.
Anggaran
Terkait anggaran untuk bantuan korban bencana, Presiden SBY mengatakan, ia sudah bicara dengan Menteri Keuangan, kira-kira anggaran seperti apa yang bisa digunakan secara hukum dibenarkan tapi memang diperlukan untuk membantu saudara kita di sana, utamanya mata pencaharian penduduk yang sangat tergantung, karen dia tidak bisa bekerja dan ada kerugian yang mengait kepada pinjaman mereka.
Oleh karena ini bencana, lanjut Presiden, tentu harus ada solusi yang tepat. Ia menyebutkan, Menko Kesra sudh mengirim sms mengenai masalah pendanannya, dan hal ini akan dibahas apa yang bisa dilakukan.
“Yang diperlukan sekarang adalah gerak cepat. Kalau menyangkut anggaran, anggaran itu tepat dan sesuai aturan hukum. Kalau ada keraguan agar konsultasikan,” tutur SBY.
Presiden meyakini, kalau tujuannya baik dan menolong korban musibah, tidak sepatutnya lantas takut sama KPK, BPK, dan BPKP, Jaksa Agung, atau polisi. Ia minta agar hal ini dikoordinasikan dengan baik karena tujuannya adalah membantu saudara-saudara yang terkena musibah bencana.
Rapat terbatas ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Chatib Basri, Menkes Nafsyiah Mboi, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menko Pohukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif
Berita Lainnya
Kementerian ATR diminta Ombudsman tuntaskan tumpang tindih lahan sawit dengan kawasan hutan
18 November 2024 17:11 WIB
DPR harap Kemendikdasmen punya anggaran untuk bangun sekolah darurat
18 November 2024 16:56 WIB
Lantamal VIII sambut kedatangan kapal perang Filipina di Satrol, Sulut
18 November 2024 16:36 WIB
Peringatan Milad ke-112, Muhammadiyah hadirkan kemakmuran untuk semua
18 November 2024 16:26 WIB
Nilai tukar rupiah meningkat menjelang pengumuman kebijakan suku bunga BI
18 November 2024 16:13 WIB
Terawan nilai riset medis penting guna kembangkan terapi pengobatan efektif
18 November 2024 15:58 WIB
Bakamla pastikan tak ada kapal penjaga pantai China di Laut Natuna Utara
18 November 2024 15:50 WIB
Jawaban pasangan calon di debat Pilkada DKI 2024 kurang memuaskan
18 November 2024 15:23 WIB