Sekolah dan berobat gratis, Maqari serta RCH bakal jadi Ikon baru Riau

id Maqari, sekolah gratis

Sekolah dan berobat gratis, Maqari serta RCH bakal jadi Ikon baru Riau

Gubernur Syamsuar. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Setiap kali berkunjung ke sekolah, khususnya SMA dan SMK, Gubernur Riau Syamsuar selalu memastikan tidak ada lagi pihak sekolah yang melakukan pungutan kepada peserta didik.

Sudah menjadi komitmen Pemerintahan Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar Nasution sejak awal, bahwa bersekolah di SMA dan SMK yang menjadi kewenangan provinsi, haruslah gratis.

Bahkan, untuk siswa yang tidak mampu, Pemprov Riau menanggung seluruh perlengkapan sekolahnya.

"Alhamdulillah, kondisi yang seperti itu sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Ini tentu bagian dari prestasi Pemerintahan Pak Syamsuar-Edy," ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau, Erisman Yahya kepada pers di Pekanbaru, Sabtu.

Pemprov Riau di bawah Pemerintahan Syamsuar-Edy tidak saja menggratiskan sekolah. Tapi juga memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan guru. Baik guru PNS maupun guru honor/guru bantu.

Tidak ada lagi gaji guru di bawah kewenangan provinsi yang hanya cukup "beli bensin."

Jangankan yang berstatus PNS yang gajinya pasti di atas UMR, yang guru berstatus honor/guru bantu, gajinya sudah jauh lebih baik.

Sekali lagi, itu sudah menjadi komitmen Pemerintahan Syamsuar-Edy yang sudah terlaksana dalam beberapa tahun terakhir.

Berbagai upaya dilakukan Syamsuar-Edy untuk mewujudkan pendidikan Riau yang lebih baik.

Termasuk misalnya, melakukan rehab bangunan sekolah, ruang kelas dan penambahan ruang kelas baru (RKB) di tahun 2019 sebanyak 115 sekolah, tahun 2020 sebanyak 87 sekolah, tahun 2021 sebanyak 194 sekolah, dan tahun 2022 sebanyak 226 sekolah.

Termasuk untuk pengadaan laboratorium sains, bahasa, dan komputer di sekolah-sekolah, pada tahun 2019 menyasar sebanyak 60 sekolah, 2020 sebanyak 103 sekolah, tahun 2021 sebanyak 109 sekolah, dan 2022 sebanyak 76 sekolah.

Lalu, Pemprov Riau juga meningkatkan kualitas tenaga pendidik, memberikan insentif kepada guru, memberikan beasiswa S1, S2 dan S3 dalam dan luar negeri untuk guru dan anak Riau berprestasi dan tidak mampu.

Tidak hanya itu, Pemprov Riau juga telah membiayai belanja sekolah yang tidak tercover oleh dana BOS reguler ataupun BOS nasional. Memberikan bantuan, berupa bantuan sosial pendidikan di tahun 2020 kepada 1.422 orang, tahun 2021 kepada 2.526 orang, dan tahun 2022 kepada 868 orang.

Sementara untuk beasiswa bidikmisi, tahun 2019 diberikan kepada 448 orang, tahun 2020 kepada 1.286 orang, tahun 2021 kepada 1.677 orang dan tahun 2022 kepada 1.741 orang.

Selanjutnya, Pemprov Riau juga mengalokasikan beasiswa berprestasi kepada putra-putri terbaik, dengan rincian, beasiswa dalam daerah tahun 2021 diberikan kepada 2.765 orang dan tahun 2022 kepada 3.001 orang.

Sedangkan untuk beasiswa luar daerah tahun 2021 diberikan kepada 523 orang dan tahun 2022 kepada 556 orang.

Pendidikan di Riau semakin diapresiasi ketika Pemprov Riau menerbitkan Peraturan Gubernur Riau (Pergubri) Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Melalui Kemitraan dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja.

Dengan Pergubri ini, makin banyak lulusan SMK di Riau yang bisa langsung diterima bekerja terutama di industri maupun perusahaan swasta.

Pergubri ini bahkan telah mendapat apresiasi mulai dari Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, Menaker Ida Fauziyah hingga Menkeu Sri Mulyani karena dianggap sebagai sebuah terobosan.

Karena pendidikan vokasi di Riau telah lebih dulu, maka saat launching Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, di Hotel Shangri-La Jakarta pada Selasa (21/02/2023) lalu, Gubri Syamsuar mendapat kehormatan menerima Perpres tersebut mewakili gubernur se-Indonesia, yang diserahkan langsung Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disaksikan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Menaker Ida Fauziyah serta sejumlah pejabat dari Kantor Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.

Bagaimana bidang kesehatan? Juga sangat banyak capaian prestasi yang menggembirakan.

Dengan menggandeng BPJS, Pemprov Riau bekerjasama dengan Pemkab/Pemkot memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat.

Saat ini sudah lima kabupaten/kota yang bekerjasama dengan Pemprov Riau. Yakni Kabupaten Kepulauan Meranti, Pelalawan, Kuansing, Bengkalis dan Kota Dumai.

Kini, di lima kabupaten/kota itu, masyarakat yang berobat cukup membawa KTP dan gratis.

Biayanya, 55 persen ditanggung oleh Pemprov Riau dan 45 persen oleh masing-masing kabupaten/kota.

"Alhamdulillah ini juga sudah berjalan di masa Pak Syam-Edy. Pak Gubernur juga mengajak kabupaten/kota yang lain untuk meniru lima kabupaten/kota itu agar masyarakatnya juga bisa berobat gratis hanya dengan membawa KTP," ulas Erisman.

Hal yang juga menggembirakan, Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad (RSUD AA) dan RS Jiwa Tampan kini sudah mendapat akreditasi pelayanan prima.

Dan sesuai arahan Presiden Jokowi berdasarkan usulan dari Gubri Syamsuar, di Pekanbaru, Riau juga akan segera dibangun RS Vertikal yang merupakan RS Jantung dan Otak.

Sehingga ke depan, masyarakat Riau tidak payah lagi harus berobat ke luar negeri, seperti ke Malaysia atau Singapura.

"Sekali lagi ini adalah bagian dari prestasi Pemerintahan Pak Syam-Edy. Jadi kalau ada orang yang bilang tak ada prestasi, bagi saya itu orang agak aneh," tegas Erisman lagi.

Kalau yang dipertanyakan infrastruktur jalan dan jembatan, sepanjang pemerintahan Syamsuar-Edy juga sudah banyak jalan yang dibangun.

Misalnya jalan PT SIR yang menghubungkan Siak dengan Pekanbaru sepanjang 25,59 km.

Berkat jalan itu, kini warga Siak yang ingin ke Pekanbaru tidak perlu lagi berlama-lama seperti dulu. Begitupun sebaliknya.

Pemprov Riau juga membangun jalan dua jalur di Jalan Paus dan Jalan Sembilang, Rumbai, Pekanbaru.

Pemprov Riau juga telah membangun jalan dua jalur di Sungai Lala dan Air Molek, Inhu.

Serta pembangunan jalan di kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau. Termasuk tentunya perawatan jalan se-Provinsi Riau sesuai kewenangan yang ada.

Untuk Tahun Anggaran 2023, tidak tanggung - tanggung, Pemrov Riau menggelontorkan anggaran sebesar Rp 866 miliar lebih untuk pembangunan infrastruktur jalan.

"Tapi perlu kita ketahui, bahwa soal jalan ini tentu harus bersama-sama, baik nasional, provinsi maupun kabupaten/kota karena masing-masing punya kewenangan. Tak bisa semua diserahkan ke Pemprov," jelas Erisman.

Sementara untuk pembangunan jembatan, sejak 2019-2022, sudah 19 unit jembatan yang dibangun. Untuk 2023, akan dibangun lagi sebanyak 11 jembatan.

Gubernur Syamsuar saat melakukan kunjungan kerja. (ANTARA/dok)


Ikon Baru

Jika kita perhatikan, ada dua gedung di Pekanbaru, Riau yang bakal jadi ikon baru. Terutama bagi generasi muda Riau.

Yakni Gedung Qur'an Center atau Majelis Qur'an Riau (Maqari) di Jalan Sudirman dan Gedung Riau Creative Hub (RCH) di Jalan Arifin Ahmad.

Maqari akan menjadi tempat mencetak generasi muda Riau yang qur'ani. Bahkan Pemprov Riau sudah menjalin kerjasama dengan pihak Arab Saudi untuk pembelajarannya nanti.

Sementara RCH akan menjadi markas bagi anak-muda Riau yang kreatif.

Kedua gedung itu kini sedang dalam proses finishing. Diharapkan pada 2023 keduanya sudah bisa difungsikan.

"Sekali lagi, ini tentu baru sebagian dari capaian Pemerintahan Pak Syamsur-Edy. Di bidang yang lain juga banyak capaian yang menggembirakan, yang juga patut kita apresiasi," pungkas Erisman. (Adv)