Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia menyatakan fungsi intermediasi perbankan di Provinsi Riau masih kuat dan berjalan dengan baik meski terkena dampak resesi ekonomi nasional, yang meningkatkan angka kredit tak sehat.
"Perbankan Riau selama tahun 2013 mengalami tekanan, namun masih tumbuh dan fungsi intermediasi masih kuat," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Mahdi Muhammad di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, kinerja perbankan secara umum di Riau mengalami perlambatan sejalan dengan melambatnya perekonomian pada tahun 2013. Portofolio perbankan tercatat mencapai Rp78,97 triliun, hanya tumbuh 7,62 persen dan jauh dibandingkan tahun 2012 yang tumbuh 21 persen.
Penyaluran kredit pada 2013 hanya tumbuh 8,25 persen dengan jumlah Rp47,79 triliun dan jauh dibandingkan 2012 yang tumbuh 20,3 persen. Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 6,59 persen dengan jumlah Rp56,42 triliun yang melemah dibandingkan 2012 tumbuh 16,2 persen.
Meski begitu, ia mengatakan saat resesi fungsi intermediasi perbankan tetap kuat dengan naiknya perbandingan LDR (loan deposit ratio) yang mencapai 84,70 persen dan LDR berdasarkan lokasi proyek mencapai 114,06 persen.
Hanya saja, tingkat kredit tidak sehat (nonperforming loan) juga meningkat pada 2013, yakni mencapai 3,36 persen dibandingkan tahun 2012 sebesar 3,05 persen.
Naiknya LDR dibayang-bayangi kenaikan NPL," katanya.
Berita Lainnya
OJK perkuat perbankan Indonesia hadapi dinamika keuangan dan geopolitik dunia
22 April 2024 10:38 WIB
Bank Indonesia imbau masyarakat menukar rupiah di titik layanan BI dan perbankan
28 March 2024 15:51 WIB
Kredit perbakan di Riau tumbuh 10,33 persen pada Januari 2024
18 March 2024 18:13 WIB
OJK dorong persaingan suku bunga perbankan yang sehat melalui mekanisme pasar
15 March 2024 15:45 WIB
Nilai tukar rupiah menguat didukung kinerja positif perbankan domestik
13 March 2024 11:10 WIB
Kredit perbankan di Riau tumbuh 8,50 persen tahun 2023
07 February 2024 5:31 WIB
BSI berhasil naik peringkat ke posisi 11 perbankan syariah global
31 January 2024 15:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani minta perbankan tidak tahan penyaluran kredit pada 2024
22 December 2023 16:31 WIB