Ratusan warga Pekanbaru terima pemasangan tanda batas dari BPN

Pekanbaru (ANTARA) - Ratusan masyarakat Pekanbaru menerima program nasional bernama Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) untuk memasang 1.000.000 patok di seluruh Indonesia dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Ini sebagai bentuk mengakselerasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Kementerian ATR/BPN memprogramkan Gemapatas sebanyak 1.000.000 juta patok. Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto sudah mencanangkan program ini secara simbolis di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah hari ini," kata Pj Sekdako Pekanbaru Indra Pomi di Pekanbaru, Sabtu.

Tujuan Gemapatas ini adalah sebagai upaya menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga tapal batas tanah. Dengan dipasangnya patok oleh pemilik tanah, diharapkan bisa meminimalisir konflik maupun sengketa tanah.

"Gemapatas merupakan langkah awal dalam mempersiapkan PTSL di tahun 2023. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 6 Tahun 2018 tentang PTSL," ungkap Indra Pomi.

Sebelum dipasang patok, tanah warga diukur secara fisik. Jadi, Pemko Pekanbaru berupaya mengakselerasi program PTSLsesuai anjuran pemerintah pusat.

"Program PTSL ini telah mensertifikatkan tanah warga sebanyak 1.981 bidang tanah pada tahun 2022. Hari ini, kami menyerahkan 150 sertifikat tanah lagi yang menjadi bagian dari program PTSL tahun 2022," sebut Indra Pomi.

Tahun ini, Pemko Pekanbaru mendapat target penerbitan sertifikat terhadap 6.783 bidang tanah yang tersebar di 12 kelurahan. Tanah yang bersertifikat aman dari gangguan dan nilainya meningkat.

"Melalui kegiatan ini, Pemko mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama mendukung kegiatan Gemapatas sebanyak 1.000 patok di Pekanbaru," ucap Indra Pomi.

Dalam kegiatan ini, BPN Pekanbaru juga menyerahkan sertifikat aset Pemko Pekanbaru untuk SD Negeri 142, SD Negeri 047, SD Negeri 041, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota, dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Tentram di Kecamatan Bukit Raya.