Jakarta (ANTARA) - Satelit telekomunikasi APSTAR-6E milik China baru-baru ini memisahkan diri dari modul propulsi independennya, memulai perjalanan perubahan orbit yang digerakkan secara elektrik, demikian menurut China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), pengembang satelit tersebut.
Satelit itu diluncurkan menggunakan roket pengangkut Long March-2C dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang pada 13 Januari, dan berhasil memasuki orbit yang direncanakan.
Sebagai satelit komersial ekonomis generasi baru dengan kinerja tinggi, efisiensi tinggi, dan kinerja biaya yang tinggi, APSTAR-6E merupakan satelit pertama China yang mengubah seluruh orbitnya secara otomatis, sebut CASC.
Setelah terpisah dari modul propulsi independennya, satelit tersebut akan dipindahkan ke orbit sinkron dengan dua sistem propulsi listriknya.
Satelit itu akan digunakan terutama untuk menyediakan layanan komunikasi pita lebar (broadband) dengan throughput tinggi dan hemat biaya bagi kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Satelit nano pertama karya anak bangsa Indonesia berhasil mengorbit di LEO
Baca juga: Korut konfirmasi uji satelit mata-mata "penting" pada peluncuran April 2023
Berita Lainnya
Negara-negara Eropa mengkhawatirkan perkembangan deklarasi darurat militer Korsel
04 December 2024 12:39 WIB
KPU Sleman sebut tingkat partisipasi dalam pemilih Pilkada 2024 76,57 persen
04 December 2024 12:14 WIB
Kemnaker: Green innovation buka peluang untuk ciptakan lapangan kerja
04 December 2024 11:41 WIB
Presiden Prabowo puji keberhasilan Muhammadiyah lahirkan pemimpin bangsa
04 December 2024 11:31 WIB
Airlangga: US-ABC komitmen dukung penguatan kerja sama perdagangan RI-AS
04 December 2024 11:15 WIB
MenEkraf sebut perlu sinergi kawal kebijakan kemudahan pembiayaan ekraf
04 December 2024 10:52 WIB
BRK Syariah dan BWI Siak kerjasama pengelolaan wakaf
04 December 2024 9:45 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia Rabu dibuka menguat 2,08 poin
04 December 2024 9:30 WIB