Polda Riau buru oknum polisi yang tikam rekan kerja hingga tewas

id Polisi tikam rekan kerja

Polda Riau buru oknum polisi yang tikam rekan kerja hingga tewas

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto bersama Kabid Propam Kombes Joehanes Setiawan dan Dir Krimum Kombes Asep. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Polda Riau memburu Bripka WF, oknum polisi yang melarikan diri usai menikam seniornya, Aiptu Ruslan menggunakan sangkut di SPN Polda Riau hingga meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada awak media, Rabu, menyebutkan saat ini Polda Riau dan Polres Kampar telah menetapkan Bripka WF sebagai buronan.

"Saat ini tim Polda Riau telah bergerak. Bapak Kapolda sudah memerintahkan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Bid Propam Polda Riau sudah membentuk tim untuk mengejar pelaku," terang Sunarto di Mapolda Riau.

Sunarto memastikan terhadap pelaku Bripka WF akan diberikan tindakan sesuai hukum.

"Kami akan tegas menindak pelaku secara hukum. Untuk barang bukti benda tajam tidak ditemukan dilokasi," lanjutnya.

Selain itu dikatakan Sunarto, ternyata korban tewas dua tusukan belati menancap pada dada dan di bawah ketiak. Tikaman tersebut tak lain dilayangkan oleh Bripka WF setelah sebelumnya sempat terlibat cekcok.

"Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar 23.30 WIB usai mendapatkan perawatan. Jenazah korban sudah dilakukan autopsi," terang Sunarto di Mapolda Riau.

Sebelumnya diketahui seorang polisi bernama Aiptu Ruslan yang bertugas di SPN Polda Riau meregang nyawa usai sangkur menancap di dadanya akibat perkelahian dengan rekan kerjanya di SPN Polda Riau, Selasa (20/12) malam.

Aiptu Ruslan selaku Banit Provos SPN Polda Riau ditikam rekan kerjanya yaitu Bripka WF setelah keduanya sempat cekcok. Pertikaian bermula saat korban menegur pelaku lantaran tak mengikuti apel pembagian tugas. Saat itu pelaku menolak mengikuti apel dan dengan alasan sedang bertugas.

Mendengar jawaban tersebut, korban kemudian menyuruh pelaku untuk push up, namun ditolak oleh pelaku. Keduanya sempat cekcok dan adu mulut sebelum akhirnya dilerai anggota polisi lain.

Namun di hari yang sama Bripka WF kembali bertemu dengan korban dan lagi-lagi terjadi perkelahian. Kali ini tak hanya sekedar cekcok, sebilah sangkur menancap di dada kiri Aiptu Ruslan yang membuatnya bersimbah darah hingga berujung pada kematian.