PBB ingatkan jutaan warga Ukraina terancam kedinginan di tengah serangan Rusia

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,PBB

PBB ingatkan jutaan warga Ukraina terancam kedinginan di tengah serangan Rusia

Lilia (44) dan Olexii (42) menyesap teh panas dalam cahaya redup di ruang bawah tanah sebuah gedung apartemen tempat mereka tinggal tanpa listrik, air, atau pemanas, setelah bangunan tempat mereka tinggal dibom seminggu lalu, ketika invasi Rusia di Ukraina berlanjut, di Siversk, Ukraina (4/12/2022). (ANTARA/REUTERS/Leah Millis/as/aa.)

PBB (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (5/12) memperingatkan bahwa serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur vital di Ukraina "membahayakan jutaan warga sipil" akibat suhu yang sangat dingin.

"Gelombang lain serangan rudal saat ini telah membuat jutaan orang (hidup) tanpa listrik dan air di sejumlah wilayah di utara, tengah dan selatan, serta di ibu kota Kiev," kata kolega juru bicara PBB Stephanie Tremblay kepada awak media.

Tremblay mengatakan pasokan air mengalami gangguan lantaran minimnya listrik untuk menjalankan pompa di Odesa. Sistem pemanas di Dnipro dan Odesajuga terkena imbasnya.

"Serangan tersebut semakin menghancurkan sistem energi Ukraina pada saat suhu udara turun di bawah nol di sebagian besar wilayah dan mencapai -8 derajat di Kiev," katanya.

"Serangan berulang terhadap sistem energi ini membahayakan jutaan warga sipil akibat suhu yang sangat dingin, terutama orang-orang yang tinggal di garis depan tanpa akses ke sistem pemanas, air dan layanan esensial."

Menurut otoritas Ukraina, sekitar 40 persen wilayah Kiev mengalami pemadaman listrik.

Peringatan serangan udara di Ukraina hampir setiap hari terdengar karena kemungkinan serangan rudal dan pesawat nirawak(drone) yang menargetkan infrastruktur warga sipil dan energi sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Baca juga: Lebih dari 15.000 orang dilaporkan hilang selama perang di Ukraina

Baca juga: IAEA: Sejumlah ledakan guncang area PLTN Zaporizhzhia di Ukraina


Sumber: Anadolu