Pemkab Meranti bersama RAPP berupaya tekan stunting

id Stunting Kepulauan Meranti ,PT RAPP

Pemkab Meranti bersama RAPP berupaya tekan stunting

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Irmansyah membuka sosialisasi program dan lokakarya bersama PT RAPP dalam percepatan penurunan stunting di Kepulauan Meranti yang digelar di Ballroom Grand Indo Baru, Jalan Diponegoro, Selatpanjang, Selasa (22/11/2022). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Pemkab Kepulauan Meranti didukung PT RAPP melalui kerjasama kemitraan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta melakukan penyusunan strategi komunikasi perubahan perilaku untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kegiatan itu dilakukan dengan Sosialisasi Program dan Lokakarya di sebuah hotel dibukaAsisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Irmansyah.

Tim Leader Program Yayasan Cipta, Rizky Andini mengatakan dalam menyusun strategi Komunikasi Percepatan Penurunan (KPP) stunting, selaku pendamping, pihaknya akan melakukan pelatihan di Kepulauan Meranti.

"Mudah-mudahan kemitraan ini bisa bermanfaat dan berkontribusi terhadap upaya-upaya penurunan stunting di Kepulauan Meranti," ujarnya.

Perwakilan Tanoto Foundation Dedi Triadi yang juga pendamping di Kepulauan Meranti mengatakan pihaknya akan melakukan intervensi mulai dari mengalokasi dan pengembangan kapasitas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa di Kepulauan Meranti.

"Kita sudah mulai dari beberapa tahun yang lalu, stunting saat ini menjadi perhatian khusus bagi Tanoto Foundation," ucapnya.

Manager SHR PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Susilo Sudarman mengatakan program tersebut sudah dilakukan di wilayah operasional PT RAPP di Kecamatan Tasik Putripuyu dan Merbau. Program tersebut meliputi lima bagian penting yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta UMKM dan sosial budaya.

Terkait Perpres 72 tahun 2021, untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, PT RAPP akan meluncurkan program yang mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Semoga output dari kegiatan ini bisa tercapai kedepan nantinya," imbuh Susilo.

Sementara, Asisten Irmansyah mengatakan berdasarkan data survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, stunting di Kepulauan Meranti tercatat sebesar 23,3 persen yaitu di atas rata-rata prevalensi stunting Provinsi Riau.

"Untuk itu kita harus mampu menyusun strategi yang jitu agar menghasilkan suatu konsep yang mujarab untuk mengatasi stunting di Kepulauan Meranti," harap Irmansyah.

Untuk diketahui, Kepulauan Meranti merupakan satu dari dua kabupaten Lokasi Prioritas Kemiskinan Ekstrim di Provinsi Riau dengan tingkat kemiskinan tahun 2021 sebesar 25,68% dan miskin ekstrim sebesar 5,53% atau 10.500 jiwa. Kemiskinan mengakibatkan terjadinya kelaparan dan kurang gizi, sehingga melahirkan anak dan balita stunting.

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut, Kadis Sosial M Kardafi, perwakilan PT RAPP, perwakilan Tanoto Foundation, perwakilan Yayasan Cipta, OPD terkait dan undangan lainnya.