Harga minyak naik setelah Arab Saudi sangkal laporan peningkatan pasokan OPEC+

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, minyak

Harga minyak naik setelah Arab Saudi sangkal laporan peningkatan pasokan OPEC+

Ilustrasi Pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj/pri.)

Singapura (ANTARA) - Harga minyak sedikit menguat di awal perdagangan Asia pada Selasa, sehari setelah Arab Saudi membantah laporan media bahwa mereka sedang mendiskusikan peningkatan pasokan minyak dengan OPEC dan sekutunya.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terangkat 17 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 87,62 dolar AS pada pukul 00.07 GMT.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari yang mulai diperdagangkan Selasa, naik 7 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 80,11 dolar AS per barel.

Kedua harga acuan minyak telah anjlok lebih dari 5 dolar AS per barel di sesi sebelumnya setelah Wall Street Journal (WSJ) melaporkan peningkatan hingga 500.000 barel per hari akan dipertimbangkan pada pertemuan OPEC+ pada 4 Desember.

Harga rebound dengan cepat secara penuh setelah menteri energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan kerajaan bertahan dengan pengurangan produksi dan tidak membahas potensi peningkatan produksi minyak dengan produsen minyak OPEC lainnya, kantor berita negara SPA melaporkan, menyangkal laporan WSJ.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) baru-baru ini memangkas target produksi dan menteri energi pemimpin de facto Arab Saudi dikutip bulan ini mengatakan kelompok itu akan tetap berhati-hati pada produksi minyak karena ketidakpastian tentang ekonomi global.

Spread minyak mentah berjangka Brent bulan depan menyempit tajam minggu lalu, sementara WTI berubah menjadi contango (harga komoditas berjangka lebih tinggi dari harga spot), mencerminkan meredanya kekhawatiran pasokan.

Meningkatnya kasus COVID-19 di China membatasi keuntungan pasar saat negara tersebut memerangi wabah secara nasional yang mendekati puncak April.

Baca juga: Tingkatkan produksi minyak, Kementerian ESDM gelar Festival Enhanced Oil Recovery (EOR) 2022