Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia mengapresiasi komitmen PT Timah Tbk yang mengedepankan penerapan "green economy" dan ekonomi sirkular dalam menjalankan rantai bisnis, sehingga dapat mengurangi emisi karbon.
"Kami mengucapkan selamat kepada PT Timah Tbk yang berhasil meraih penghargaan ESG Disclosure Awards 2022, karena telah mengimplementasikan green ekonomy untuk mengurangi emisi karbon untuk menjaga bumi lebih bersih," kata Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi dalam keterangan pers yang diterima Antara Babel di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan ESG Award ini merupakan ungkapan komitmen dalam menjaga bumi dan bukti keseriusan dalam mendorong dunia usaha untuk mengimplementasikan green economy, ekonomi sirkular yang mengedepankan dan menerapkan ESG dalam kehidupan sehari-hari.
"Semoga pencapaian ini dapat memotivasi tidak hanya perusahaan tersebut, tapi juga lebih banyak perusahaan atau korporasi lainnya untuk menyusun Sustainability Report yang lebih baik dan tentu saja melakukan perbaikan atau continuous improvement pada segala kegiatan dan aktivitas operasinya di masa mendatang," katanya.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar mengatakan, PT Timah Tbk berkomitmen dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam rantai bisnis perseroan.
"PT Timah Tbk bersama MIND Group berkomitmen untuk mewujudkan net zero emission (NZE) melalui pendekatan ekonomi sirkular (Circular Economy)," ujarnya.
Menurut dia selain megimplementasikan ESG yang dilakukan perusahaan di antaranya melalui transformasi budaya K3 yang terus digalakkan perusahaan. Selain itu, perusahaan berupaya melakukan pengelolaan lingkungan yang terintegrasi.
"PT Timah Tbk berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam mendukung Pemerintah dalam mewujdukan Net Zero Emission (NZE)," katanya.
Founder Bumi Global Foundation Deni Daruri menjelaskan penghitungan skor pengungkapan (disclosure) ESG Awards dilakukan melalui analisa sustainability reporting untuk menentukan tingkat transparansi ESG dengan menggunakan faktor-faktor ESG yang relevan oleh BGK Foundation.
BGKF telah mengidentifikasi 33 faktor utama ESG berdasarkan studi peraturan, perjanjian internasional, serta standar pedoman pelaporan.
Kriteria-kriteria tersebut antara lain mencakup faktor ESG unggulan dari Pasar Modal The Nasdaq Helsinki, kerangka kerja dan ketentuan TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures), serta CDP (Carbon Disclosure Project). Faktor-faktor itu menurut analisis BGKF sangat mempengaruhi sustainability reporting perusahaan dan cara menjaga operasi bisnis yang sustainable.
"Tahun ini BGK Foundation dan Majalah Investor ID melakukan penilaian dan memberikan apresiasi terhadap seluruh perusahaan yang telah mengungkapkan aspek-aspek ESG," katanya.
Baca juga: DLH Kaltim belajar soal gambut ke Riau
Baca juga: Bupati Inhu tanam pohon pada peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB