Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta sistem pertahanan udara ke Italia

id Berita hari ini, berita riau antara, berita riau terbaru,Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta sistem pertahanan udara ke Italia

Arsip - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara selama wawancara dengan Reuters, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kiev, Ukraina, 16 September 2022. (ANTARA/REUTERS/Valentyn Ogirenko/as)

Roma (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa (25/10) meminta bantuan sistem pertahanan udara ke Italia.

"Kami membutuhkan pertahanan anti pesawat, itu penting bagi kami," kata Zelenskyy ketika menanggapi pertanyaan surat kabar Corriere della Sera tentang permintaan khusus apa yang ia ajukan kepada Italia.

Presiden mengatakan bahwa Ukraina menginginkan para pengungsi kembali ke negara itu serta membangun kembali ekonomi dan anak-anak kembali bersekolah.

"Untuk ini, kami memerlukan senjata untuk melawan serangan-serangan udara sekaligus untuk memastikan keselamatan warga sipil. Italia memproduksi sistem pertahanan anti pesawat bersama dengan Prancis dan Jerman. Kami harap mereka dapat membantu kami," katanya.

Ketika ditanya mengenai pemerintah baru di Italia, Zelenskyy menjawab, "Untuk saat ini saya hanya dapat berbicara secara positif tentang pemerintah baru (Italia), tidak ada kesan negatif," katanya.

Disebutkan pula bahwa Zelenskyy telah menelepon Perdana Menteri baru terpilih Giorgia Meloni. "Saya mengundangnya untuk ke Kiev dan ia katakan bersedia datang," kata presiden.

Saat disinggung soal peran China dalam perang Rusia terhadap Ukraina, Zelenskyy mengatakan, "China tidak mendukung Rusia secara militer dan ini sangat penting."

Pemerintah baru Italia resmi dilantik pada Minggu (23/10). Bersama dengan PM Meloni, 24 menteri Kabinet, termasuk enam menteri perempuan, menyatakan sumpah di hadapan Presiden Sergio Mattarella di Roma.

Partai sayap kanan Persaudaraan Italia yang dipimpin Meloni unggul dalam pemilu 25 September dan ia membentuk pemerintah koalisi sayap kanan pada Jumat (21/10).

Baca juga: Krisis Ukraina haruskan warga Rusia untuk kembali belajar dan bekerja dari rumah

Baca juga: Presiden AS Joe Biden khawatirkan bantuan ke Ukraina jika Republik menangkan Kongres


Sumber: Anadolu