Surabaya (ANTARA News) - Kontingen Jawa Timur memboikot pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIII/2013 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Senin petang.
Bidang Publikasi Kontingen Bapomi (Badan Pembina Mahasiswa Indonesia) Cabang Jatim dalam surat elektronik yang diterima ANTARA di Surabaya, Selasa, mengatakan protes dilakukan dengan tidak seorang pun yang beridentitas Kontingen Bapomi Jatim hadir di GOR UNY.
"Sikap itu merupakan langkah lanjut protes Jatim atas panitia lokal yang tidak konsisten menerapkan aturan, yang menyebabkan cabor sepakbola dan bola voli Jatim harus mundur dan angkat koper sebelum bertanding," kata Wakil Komandan Kontingen Bapomi Cabang Jatim Dr Edy Mintarto M.Kes.
Dalam geladi kotor pada akhir pekan lalu masih ada acara defile untuk 14 cabor yang dipertandingkan dalam Pomnas XIII, tetapi tiba-tiba ditiadakan.
Menurut dosen Unesa itu, awal persoalannya muncul ketika panitia mengeluarkan keputusan sepihak melalui website tanggal 27 September 2013.
Saat itu diumumkan bahwa pemain profesional dari cabor sepakbola dan bola voli tidak diperbolehkan bermain, baik yang bermain di kompetisi ISL, IPL (sepakbola) dan di Proliga dan NBL (bagi voli bal).
Dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) 22 Oktober 2013, aturan tersebut tidak dibahas dan Rakornis hanya menyatakan yang dilarang ikut bertanding adalah atlet Pelatnas SEA Games Myanmar.
Tetapi, tiba-tiba ada keputusan dari PP BAPOMI yang mengeluarkan hasil notula dan melegalisasi pengumuman tanggal 27 September itu. "Anehnya, surat itu dikirimkan dengan kertas tanpa kop dan tidak ada tanda cap organisasi," katanya.
Dalam surat itu, tim Jatim diminta untuk mengganti pemain, padahal "entry by name" sudah beres pada 22 Oktober.
"Kok enaknya memutuskan minta ganti pemain dalam waktu yang mepet. Ini bukan ganti baju yang bisa kapan saja dilakukan. Ini tim sepakbola dan tim voli, permainan beregu, ya tidak mungkin mengganti," kata Edy Mintarto.
Persoalan lain, Jatim tidak bisa menerima keputusan panitia yang mengganti sistem pertandingan sepakbola menjadi sistem gugur, sedang semula sudah dinyatakan setengah kompetisi dengan kesiapan panitia sudah menyediakan dua lapangan sepakbola di lapangan UNY dan stadion Mandala Krida.
"Jatim juga tidak pernah membuat surat pernyataan setuju seperti yang didaku (klaim) panitia," katanya.
Atas pertimbangan dari Komandan Kontingen dan juga pimpinan Bapomi Jatim akhirnya disepakati cabor sepakbola serta cabor bola voli (putra dan putri) Jatim muindur dari POMNAS dan tidak akan menghadiri pembukaan POMNAS.
Pihak Jatim juga sudah mengirimkan surat protes dan surat kekecewaan yang mendalam ini kepada PP BAPOMI, BAPOMI penyelenggara POMNAS dan panitia lokal.
Selain itu dari cabor basket, Jatim juga dirugikan. Awalnya, dua pemain basket Jatim Mega Nanda Perdana Putri dan Sofia Gabriel mendapat sanksi pembinaan dari PB Perbasi karena menolak panggilan Pelatnas Basket. Keduanya diskors selama satu tahun terhitung sejak 1 Desember 2013 hingga Desember 2014.
"Anehnya, masih di bulan November tetapi panitia lokal Pomnas melarang kedua atlet andalan Jatim itu bertanding. Ini yang aneh, kalau skorsing selama setahun sampai 2014, berarti yang mulainya baru di bulan Desember, sedang saat Pomnas ini ditandingkan masih bulan November," kata Hanny dari tim bola basket BAPOMI Jatim.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB