Pekanbaru, (antarariau.com) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Riau mengimbau agar para pekerja setempat tidak ikut melakukan aksi mogok kerja nasional yang akan berlangsung pada 1 November nanti.
"Kami sampaikan kepada pekerja di seluruh Riau tidak perlu ikut unjuk rasa maupun mogok kerja. Jangan sampai aktivitas produksi terhambat," kata Ketua Apindo Riau, Helfried Sitompul, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Helfried menyatakan hal itu terkait isu yang berkembang bahwa seluruh buruh secara nasional pada 1 November akan melakukan demonstrasi untuk menuntut peningkatan upah 2014. Sesuai aturan berlaku, seluruh gubernur di Indonesia harus sudah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) terbaru untuk 2014 pada 1 November.
Menurut Helfried, aksi demonstrasi apalagi diikuti dengan mogok kerja buruh bakal berdampak pada dunia usaha di Riau. Ia mengatakan Apindo memahami dan menghormati penyampaian aspirasi para buruh, namun penentuan kenaikan upah selayaknya dilakukan dengan upaya saling memahami kebutuhan, bukan dengan pengancaman lewat demonstrasi dan mogok kerja.
"Kita hargai penyampaian pendapat, tapi kalau mengakibatkan kerugian itu ada konsekuensi hukum yang akan kita tempuh," katanya.
"Jangankan upah untuk 2014, upah 2013 saja belum beres semua," kata Helfried menambahkan.
Dalam dua bulan terahkhir, serangkaian demonstrasi dan mogok kerja buruh sempat terjadi di Provinsi Riau akibat belum dilaksanakannya Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) sektor minyak dan gas 2013. Sejumlah buruh mitra kerja melakukan aksi mogok mulai di Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako (BOB-BSP), buruh PT Chevron Pacific Indonesia hingga PT Pertamina.
Apindo Minta Buruh Riau Tidak Mogok Kerja
