Ekspor CPO Riau Semester I Melemah

id ekspor cpo, riau semester, i melemah

Ekspor CPO Riau Semester I Melemah

Pekanbaru, 14/10 (antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Provinsi Riau menunjukan tanda-tanda penurunan pada pertengahan 2013, yang pada Juli ekspor menurun hingga 115,89 juta dolar AS dari bulan sebelumnya.

"Penurunan terbesar pada ekspor nonmigas Riau adalah pada CPO yang berada pada golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 115,89 juta dolar AS," kata Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad.

Menurut dia, turunnya ekspor CPO kemungkinan akibat kelesuan ekonomi global yang melanda negara-negara di Asia dan Eropa, yang ikut berdampak pada turunnya permintaan CPO di pasar dunia.

Menurut dia, ekspor CPO pada Juli tercatat 498,83 juta dolar AS, lebih rendah dari Juni yang mencapai 614,71 juta dolar AS. Penurunan paling besar terlihat pada nilai ekspor CPO kurun waktu Januari-Juli yang mencapai 949,46 juta dolar.

Nilai ekspor CPO Januari-Juli 2013 mencapai 3,985 miliar dolar AS dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,935 miliar dolar AS.

Kondisi turunnya ekspor CPO juga mengakibatkan keseluruhan ekspor nonmigas pada Juli turun 10,36 persen dibandingkan Juni, dengan nilai ekspor mencapai 883,54 juta dolar AS.

Selama Januari-Juli, nilai ekspor nonmigas mencapai 6,553 miliar dolar AS, turun 10,63 persen dibandingkan periode yang sama 2012.

Mawardi mengatakan, tahun ini terjadi kelesuan dalam ekonomi Riau akibat dampak krisis global. Ekspor Provinsi Riau secara kumulatif pada Januari-Juli 2013 mencapai 9,92 miliar dolar AS, turun 11,39 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 11,195 miliar dolar AS.

Ekspor pada Juli tercatat sebesar 13,26 persen, dengan nilai ekspor mencapai 1,305 miliar dolar AS.

Ekspor minyak Riau pada Juli mencapai 422,29 juta dolar AS, turun 18,75 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan, selama Januari-Juli 2013, ekspor minyak mencapai 3,36 miliar dolar AS atau turun 12,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.