Cakupan vaksinasi booster di Riau 1.016.446 orang

id Diskes Riau,vaksinasi booster

Cakupan vaksinasi booster di Riau 1.016.446 orang

Vaksinasi anak di sebuah sekolah dasar di Kota Pekanbaru baru-baru ini. (ANTARA/Riski Maruto)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster di daerah itu tercatat sebanyak 1.016.446 atau 21 persen dari target 5.358.112 orang yang disuntik vaksin penguattahun 2022.

"Sebanyak 1.016.446 warga yang divaksinasi booster tersebut berasal dari 12 kabupaten dan kota di Riau, dengan cakupan tertinggi booster adalah Kepulauan Meranti sebesar 36,05 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin, di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, pentingnya masyarakat untuk divaksinasi booster adalah untuk memaksimalkan proteksi perlindungan diri dari virus, dan melengkapi dua dosis sebelumnya.

Ia menyebutkan, awal Tahun 2022 vaksin booster mulai digalakkan, terutama bagi masyarakat yang sudah berjarak lebih dari enam bulan dari vaksin kedua.

"Pentingnya mendapatkan vasksin booster adalah adanya kecenderungan penurunan jumlah antibodi sejak enam bulan pascavaksinasi, terutama di tengah kemunculan varian-varian COVID-19 baru, termasuk varian Omicron," katanya.

Sementara vaksin booster penting diberikan, terutama untuk kelompok yang rentan terkena COVID-19, seperti para tenaga kesehatan, lansia dan penderita penyakit komorbid.

Zainal merinci, cakupan vaksin booster di Kepulauan Meranti sudah 36,05 persen, disusul Pelalawan 35,16 persen. Di Kabupaten Siak 26,26 persen, Rokan Hilir 25,13 persen, Kota Dumai 24,84 persen, Kota Pekanbaru 24,65 persen dan Kabupaten Bengkalis 20,34 persen.

Selanjutnya, Kabupaten Rokan Hulu 17,18 persen, Kabupaten Indragiri Hilir 16,16 persen, Kabupaten Indragiri Hulu 14,04 persen, dan Kabupaten Kampar 12,96 persen serta Kabupaten Kuansing 12,93 persen.

"Dengan capaian yang masih rendah tersebut, masyarakat Riau diharapkan segera mendapatkan vaksin booster, sebab jika sudah divaksin booster, walaupun ada kemungkinan terkena, namun diyakini mampu melindungi diri untuk tidak menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.

Di tengah meningkatnya pasien baru terinfeksi virus corona jenis baru itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama menjaga kebersihan tubuh dan memakai masker saat beraktivitas.