Jakarta (ANTARA) - Observatorium meteorologi Kota Shanghai pada Minggu (10/7) mengeluarkan peringatan merah untuk panas yang berlebihan saat suhu di beberapa area di kota metropolis itu naik menjadi 40 derajat Celsius.
Shanghai mencatatkan suhu yang tinggi selama enam hari berturut-turut sejak 5 Juli. Suhu di Stasiun Xujiahui Shanghai mencapai 40 derajat Celsius pada Minggu pukul 14.12 waktu setempat, hari bersuhu tinggi 40 derajat Celsius paling awal sejak Shanghai memulai pencatatan meteorologi pada tahun 1873.
Total 15 hari dengan panas menyengat dan suhu di atas 40 derajat Celsius telah dilaporkan di kota itu sejak 1873, dan rekor hari dengan suhu 40,9 derajat Celsius tercatat pada 2017 lalu.
Menurut perkiraan terbaru itu, Shanghai akan terus mengalami cuaca bersuhu tinggi pada pekan depan karena berada pada lintang kuda (rentang antara garis lintang subtropis 30°-35° utara/selatan).
Otoritas meteorologi mengimbau kepada masyarakat agar menghindari kegiatan di luar ruangan pada siang hari. Saat mengalami pusing, banyak berkeringat, atau lemahnya anggota badan, warga dianjurkan untuk pergi ke tempat berventilasi dan meminum air garam guna mencegah serangan panas.
Baca juga: Produsen mobil Tesla tangguhkan produksi di pabrik Shanghai karena masalah pasokan
Baca juga: Kenaikan energi baru, dongkrak Saham China di bursa utama Shanghai
Berita Lainnya
Jamaah harus selalu kenakan ID Card agar mudah dikenali oleh petugas jika tersesat
18 May 2024 16:19 WIB
Serangan udara sasar rumah dekat MER-C di Kota Rafah, semua relawan selamat
18 May 2024 16:05 WIB
Otorita pastikan layanan pendidikan di Ibu Kota Nusantara setara Jakarta
18 May 2024 15:58 WIB
Fitur multiview YouTube TV kini telah tersedia di ponsel dan tablet Android
18 May 2024 15:51 WIB
Koops TNI Habema bantu masyarakat pasang lampu jalan tiga distrik di Nduga
18 May 2024 15:41 WIB
Menakar mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah kuartal I
18 May 2024 15:26 WIB
WHO: Sudah 10 hari tidak ada pasokan bahan bakar di Jalur Gaza
18 May 2024 15:21 WIB
BRIN membangun dua unit kapal riset kelautan
18 May 2024 15:11 WIB