Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 20 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Teluk Kuantan mengikuti pelatihan membuat batik khas Kuantan Singingi (Kuansing) sebagai bekal keterampilan setelah mereka selesai menjalani pidana.
Pelatihan tersebut digelar oleh Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Kuansing, serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau.
"Kami apresiasi pelatihan membatik ini karena kegiatan ini sesuai dengan sistem pemasyarakatan bahwa setiap warga binaanberhak mendapatkan pembinaan mental kerohanian, keterampilan, olahraga, dan lainnya. Kami berharap keterampilan membatik ini bisa menjadi bekal mencari nafkah setelah selesai menjalani masa hukuman,” kata Kalapas Teluk Kuantan, Bejo, dalam keterangannya Rabu.
Ia mengatakan pelatih berasal dari Asosiasi Batik Kuantan Singingi dan batik Kuansing saat ini banyak pembelinya.
Banyak pejabat Riau, katanya, mulai dari Gubernur dan Wagub, bupati, beserta ibu-ibu pejabat yang mengenakan batik ini. Apalagi semenjak adanya Surat Edaran Bupati Kuansing tentang Pakaian Dinas Batik yang mengutamakan motif batik Kuansing pada akhir tahun 2021.
Permintaan di pasar, katanya, makin banyak dan batik tersebut makin laris terjual dan diminati semua kalangan muda, masyarakat, eksekutif, serta pegawai perkantoran.
"Melalui kerja sama dengan Diskoperindag dan Dekranasda Kabupaten Kuansing, maka pihak lapas dan warga binaan tidak perlu lagi pusing-pusing memikirkan modal dan pemasaran. Semua akan dibantu, mulai dari proses produksi sampai penjualan hasil karya kain batik tersebut," katanya.
Warga binaan diajarkan membuat beberapa motif seperti motif jalur, perahu baganduang, takuluakbarembai, dayung, randai, dan sebagainya. Masing-masing motif memiliki filosofi yang berbeda. Ada 20 motif batik Kuansing yang didaftarkan ke Kemenkumham dan sudah mempunyai sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
Jumlah warga binaan di Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan kini mencapai 380 penghuni.
Kegiatan yang berguna ini diapresiasi Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Mhd. Jahari Sitepu dan menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Kuansing yang memberikan perhatian dan dukungan kepada WBP Lapas Teluk Kuantan yang sebahagian besar merupakan warga Kuansing juga.
“Batik Kuansing ini sedang viral. Masyarakat sudah banyak yang memakainya, selain ke kantor juga ke tempat-tempat pesta. Jadi nilai ekonomisnya sangat tinggi. Saya harap WBP serius mengikuti pelatihan, nanti ilmunya bisa dipakai untuk berwirausaha dan mencari nafkah. Jangan lagi melakukan pekerjaan yang melanggar hukum,” ingat pria asal Sumatera Utara ini.