Moskow (ANTARA) - Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina meski adanya sanksi dan peningkatan bantuan dari Barat untuk Kiev, demikian disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu pada Selasa (24/5).
"Kami akan melanjutkan operasi militer khusus sampai seluruh tujuan tercapai, terlepas dari bantuan besar-besaran dari Barat untuk Kiev, serta tekanan sanksi terhadap Rusia," seperti dilansir media setempat, mengutip Shoigu dalam pertemuan Dewan Menteri Pertahanan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif.
Shoigu menambahkan bahwa Rusia sengaja memperlambat serangannya di Ukraina "untuk menghindari korban warga sipil."
"Rezim senyap sedang diterapkan dan koridor kemanusiaan sedang dibuat untuk pengevakuasian warga sipil dari permukiman terdekat," katanya.
Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Ingin akhiri perang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy siap bertemu Putin
Baca juga: Presiden Zelenskyy usulkan kesepakatan resmi ihwal ganti rugi dari Rusia
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB