Perkuat ketahanan pangan, PTPN V distribusi12 ton minyak goreng dan gula

id Ptpn v, ptpnv

Perkuat ketahanan pangan, PTPN V distribusi12 ton minyak goreng dan gula

CEO PTPN V, Jatmiko Santosa, saat tengah menyerahkan paket minyak goreng dan gula murah kepada masyarakat. PTPN V menyalurkan 12 ton minyak goreng dan gula murah kepada masyarakat Bumi Lancang Kuning, Riau. (ANTARA/HO-PTPNV)

Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V mendistribusikan sedikitnya 12 ton minyak goreng dan gula murah dalam upaya membantu memperkuat ketahanan pangan dan membantu masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga produk olahan kelapa sawit juga tebu belakangan ini.

“Khusus Ramadhan tahun ini, kami mengalokasikan enam ton minyak goreng dan enam ton gula murah untuk masyarakat Provinsi Riau yang tinggal di sekitar perusahaan,” kata Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko Santosa , dalam keterangannya di Pekanbaru. , Selasa.

Sebanyak 12 ton minyak goreng dan gula murah dikemas dalam 6.000 bungkus. Setiap paket berisi satu liter minyak goreng Salvaccodan satu kilogram gula Walini kualitas tinggi produksi Holding PTPN, untuk selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dia mengatakan, setiap paket minyak dan gula disubsidi oleh perusahaan hingga 50 persen. Dengan begitu, setiap paket senilai Rp35 ribu dilepas ke publik hingga Rp17.500.

"Kami memberikan subsidi harga. Setiap paket setara dengan Rp 35.000, kemudian dilepas ke masyarakat hanya dengan Rp 17.500. Semoga langkah kecil kami ini memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat," ujarnya.

Jatmikomenjelaskan bahwa program distribusi minyak goreng dan gula murah telah berlangsung selama seminggu terakhir di enam kabupaten dan kota di sekitar wilayah operasi perusahaan, seperti Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru.

Di Kota Pekanbaru sendiri, pendistribusian minyak goreng dipusatkan di Kantor Direksi PTPN V, Jalan Rambutan. Untuk menghindari kepadatan masyarakat, perusahaan menyelenggarakan pembagian paket minyak goreng dan gula selama dua hari, 26 dan 27 April 2022.

Masyarakat yang sebelumnya telah tercatat dan berhak mendapatkan jatah paket murah terlebih dahulu mendapatkan kupon yang dibagikan perangkat RT setempat.

“Kami telah mengalokasikan 2.000 paket minyak dan gula untuk masyarakat yang tinggal di sekitar kantor Direksi. Alhamdulillah kami mendapat respon yang sangat positif dari para penerima manfaat,” kata Jatmiko.

Sementara itu, Ashari, salah satu tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar kantor perusahaan, mengapresiasi langkah PTPN V untuk menyalurkan sembako kepada masyarakat sekitar.

“Kami sangat bersyukur mendapatkan gula dan minyak dengan harga yang sangat murah. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

* Alokasi Kebutuhan CPO Dalam Negeri *

Lebih lanjut Jatmiko juga mengatakan PTPN V memiliki komitmen tinggi untuk memperkuat kebutuhan minyak mentah minyak sawit (CPO)atau minyak sawit mentah domestik. Melanjutkan program tahun sebelumnya, pada 2022, dia mengatakan PTPN V mengalokasikan 100 persen produksi CPO yang ditargetkan mencapai lebih dari 600 ribu ton, semuanya dijual untuk kebutuhan dalam negeri.

Menurut Jatmiko , langkah tersebut sejalan dengan semangat Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor CPO Indonesia .

“Sama seperti tahun lalu, pada 2022, kami yang mendapat dukungan dari pemegang saham serta jajaran komisaris mengambil kebijakan, semua produksi CPOdialokasikan untuk kebutuhan nasional. Memang produksi kita tidak sebesar perusahaan swasta, namun ini tekad PTPN V untuk memperkuat kebutuhan CPO nasional ,” ujarnya.

Produksi CPO PTPN V pada 2021 mencapai 574.795 ton. Produksi meningkat 30.776 ton dibanding tahun lalu. periode yang sama tahun lalu sebesar 544.019 Peningkatan

produksi CPO PTPN V pada tahun 2021 merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengamankan pasokan bahan baku minyak goreng nasional, sedangkan pada tahun 2022, PTPN V menargetkan produksi CPO mencapai 612.914 ton yang seluruhnya akan diserap untuk kebutuhan dalam negeri.