Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Riau mengadakan kegiatan Festival Literasi Riau 2022 pada 23 hingga 27 Maret mendatang guna mendukung pembangunan pemberdayaan.
Dalam kegiatan ini terdapat bazar buku murah, bedah buku, berbagai perlombaan dan pameran penerbit Erlangga.
Kepala Dispersip Riau Mimi Yuliani Nazir, Rabu, mengatakan untuk membangun kualitas manusia diperlukan budaya literasi dengan pondasi yang kokoh supaya terwujudnya masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.
"Jadi jika tujuannya tercapai, masyarakat memiliki pemikiran terbuka, kritis, jadi kreatif dan miliki keselarasan", ujarnya saat mengisi sambutan di Festival Literasi Riau 2022.
Selain itu,Mimi juga menyebutkan cara yang mendukung perkembangan literasi masyarakat, diperlukan berbagai upaya fasilitasi yang apik dan terencana .
"Guna mendukung nilai tingkat kegemaran membaca maka bisa dilakukan kampanye kegemaran membaca, perlombaan, mengangkat duta baca, iklan layanan masyarakat di media, bantuan ke komunitas baca," terangnya.
Lanjutnya, sesuai yang tertuang di UU nomor 23 tahun 2014 disebutkan, pemerintah daerah turut punya andil dalam pengembangan perpustakaan.
"Di dalam UU tersebut perpustakaan jadi urusan wajib non pelayanan dasar. Maka sudah jadi kewenangan pemerintah daerah untuk mengelola pembudayaan gemar membaca tingkat provinsi dan pengembangan koleksi etnis budaya nusantara", paparnya.
"Tak hanya itu, untuk mendukung hal itu diperlukan fasilitas yang memadai terkait layanan perpustakaan di wilayah terluar, terpencil dan di perbatasan. Harus ada program melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial," pungkas Mimi.