Pekanbaru (ANTARA) - Sekitar 30 orangmelakukan aksi di Bundaran Keris, Pekanbaru, Rabu, guna mendesak Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumasminta maaf terkait analoginyasoal suara adzan dengan gonggongan anjing belum lama ini yang sempat heboh.
Sejumlah wanita memegang kertas berisikan tuntutan dan suara mereka saat mereka menggelar aksi damai.
Ketua Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) Yana Mulyana menjelaskan dalam aksi ini pihaknya menuntut Menag Yaqut untuk menyatakan permohonan maaf dan mengakui kesalahannya.
Selain itu,Yana menilai Menag Yaqut miskin diksi dan menggunakan perumpamaan yang tak tepat.
"Kami meminta Yaqut dengan besar hati meminta maaf dan mengakui bahwa ia salah membuat pernyataan dan permisalan. Barang kali kalau diksinya bukan gonggongan, tidak akan ribut seperti ini," ucap Yana.
Namun bila permintaan maaf juga tak dilakukan, Yana menyebutkan pihaknya ingin hukum dijalankan sebab menurutnya hal tersebut termasuk penistaan agama.
"Apakah diusut Polda Riau? Tidak. Kami tau ada hak imunitas bagi seorang menteri," ujarnya.
Tak hanya MenagYaqut, Yana meminta pejabat atau siapapun yang datang ke Riau tidak mengumbar penyataan sembarangan yang bisa membuat kegaduhan.
"Apalagi yang berkaitan dengan agama. Ini mengundang kemarahan. Adzan itu syariat dan amat dihargai di agama Islam, kalau disamakan seperti itu tentu wajar mengundang kemarahan," kataYana.
Tambahnya, bila aksi kali ini tak mendapatkan hasil yang diinginkan maka akan ada aksi susulan dengan melibatkan lebih banyak massa aksi.
Baca juga: Menag tidak bandingkan suara adzan dengan suara anjing
Baca juga: Menag : Aturan penggunaan pengeras suara di rumah ibadah agar hubungan umat lebih harmonis