Pekanbaru, (antarariau.com) - Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Riau mendata ada sebanyak 391 balita dari jumlah total 58.136 bayi di bawah lima tahun yang ada di berbagai wilayah kabupaten dan kota di provinsi yang dilanda kabut asap ini terserang radang paru-paru.
"Kami belum dapat memastikan apakah itu karena kabut asap atau disebabkan hal lain. Namun yang jelas setiap harinya memang ada peningkatan jumlah penderita," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Dinkes Riau, Dewani, kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.
Balita-balita yang terserang radang paru-paru atau pneumonia tersebut tersebar di sebanyak enam daerah, terbanyak di Kota Dumai yakni mencapai 140 kasus.
Kemudian, menurut data dinkes, ada sekitar 111 balita di Kabupaten Pelalawan juga menderita pneumonia serta di Kabupaten Bengkalis terdata 63 kasus.
Selanjutnya di Kabupaten Kepulauan Meranti sedikitnya 59 balita terkena jenis penyakit yang sama, dan Kabupaten Rokan Hilir tercatat sekitar 15 balita terkena pneumpnia.
Terakhir, jenis penyakit radang paru-paru dikabarkan juga menyerang tiga balita anak warga Kabupaten Rokan Hulu.
Dari sebanyak 391 balita penderita radang paru-paru itu, diketahui lima di antaranya dalam kondisi kronis atau mengalami pneumonia berat, seluruhnya berada di Kabupaten Bengkalis.
Jumlah ini meningkat sekitar 8,07 persen dibandingkan hari sebelumnya, dengan grafik konsisten terus meningkat.
Menurut Kasi Kesehatan Lingkungan Dinkes Riau, Dewani, data tersebut merupakan laporan kesehatan atau penderita gangguan kesehatan dari tiap pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada di seluruh wilayah kabupaten dan kota setempat.
Dewani mengimbau masyarakat khususnya pemilik balita atau bayi untuk mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung karena kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran lahan di Riau semakin parah.
"Kalau terpaksa harus keluar rumah, sebaiknta gunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk mencegah penyakit berbahaya seperti pneumonia," katanya.
Pantauan Antara, kabut asap di Provinsi Riau telah menyelimuti hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota termasuk Pekanbaru.
Akibat pencemaran udara tersebut, berbagai aktivitas masyarakat menjadi terganggu, bahkan operasional dua bandar udara di Riau, yakni Bandara Pinang Kampai Kota Dumai dan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sempat terhenti karena jarak pandang kurang dari 800 meter.
Berita Lainnya
Perempuan dengan depresi lebih berisiko terserang jantung
15 March 2024 10:36 WIB
Hasil studi menunjukkan, anak yang lahir bulan Oktober berisiko lebih rendah terserang flu
23 February 2024 14:06 WIB
Warga Pekanbaru mulai terserang ISPA saat kabut asap melanda
02 October 2023 17:58 WIB
Dokter ungkapkan gaya hidup tak sehat sebabkan anak muda terserang penyakit jantung
03 March 2023 12:35 WIB
Sebanyak 28 ekor sapi di Riau positif terserang penyakit kuku dan mulut
03 June 2022 9:12 WIB
145 warga Kabupaten Lebak, Banten terserang DBD, empat meninggal
01 March 2022 14:08 WIB
7.678 warga Riau terserang DBB selama tiga tahun, 75 meninggal
08 January 2022 9:29 WIB
Risiko terserang masalah mental bisa meningkat akibat pandemi COVID-19
12 November 2020 14:32 WIB