Dumai, Riau, (antarariau.com) - Wali Kota Dumai, Provinsi Riau, Khairul Anwar membagikan masker pelindung pernafasan ke masyarakat dan pedagang di Pasar Bunda Sri Mersing, Jalan Hasanuddin, Dumai Barat, Kamis.
Pembagian 750 masker ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan berjalan kaki mengelilingi lingkungan pasar bersama sejumlah kepala satuan kerja dengan sasaran masyarakat dan pedagang berusia lanjut.
Khairul Anwar menyebutkan, polusi udara merupakan faktor lingkungan berdampak terhadap kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit terkait respirasi pernapasan seperti infeksi saluran pernafasan atas, sesak nafas dan penyakit pernapasan lainnya.
"Kondisi kabut asap semakin parah dan pemerintah telah menetapkan status siaga satu darurat kabut asap karena sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Masker yang dibagikan tersebut, diharapkannya selalu digunakan untuk menutupi hidung dan mulut supaya tidak terkontaminasi asap hasil sisa kebakaran hutan dan lahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan jika dihirup secara langsung.
"Gunakan masker sebagai filter udara yang terhirup supaya dengan kondisi kabut asap saat ini kita tidak terserang penyakit gangguan pada pernafasan dan sesak nafas," katanya.
Pimpinan pemerintahan di Kota Dumai juga menyampaikan imbauan ke warganya agar tidak membakar lahan untuk membuka perkebunan, sebab jika kedapatan atau ada yang mengetahui akan berurusan dengan pihak berwajib.
Dampak pembakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah menyebabkan kualitas udara Dumai tercemar dan sudah melewati ambang batas kewajaran, yaitu 460 "pollutant standards index" (PSI).
Pemerintah sudah mengeluarkan imbauan agar warga mengurangi kegiatan di luar ruangan, terutaa bagi kelompok usia risiko tinggi, yaitu ibu hamil, balita dan orang lanjut usia selalu menggunakan masker hingga situasi pulih," ujar Khairul.