Kota Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Riau, menargetkan pada tahun 2022 perolehan investasi di provinsi itu sebesar Rp65 triliun.
"Target investasi sebesar itu dipatok untuk mendorong pertumbuhan iklim bisnis yang diyakini pula bahwa semakin banyak investasi maka akan semakin banyak pula bisnis-bisnis baru yang bermunculan," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Riau, Helmi D, di Pekanbaru, Senin.
Investasi dibutuhkan sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis di sektor UMKM, pariwisata, bisnis dan lainnya yang sekaligus akan mendorong lapangan kerja baru.
Terciptanya lapangan kerja cukup besar, katanya, akan meningkatkan rekrutmen tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
"Ada kenaikan sebesar 30 persen dari target investasi tahun 2022 sebesar Rp65 triliun itu atau meningkat Rp16 triliun dibandingkan tahun 2021 yang hanya Rp49 triliun itu," katanya.
Target investasi tahun 2022 itu optimistis tercapai, dengan harapan kerjasama maksimal semua didukung dengan sejumlah potensi yang ada saat ini yang tidak terdampak pada pandemi COVID-19 seperti sektor perkebunan, perindustrian, pertanian dan perhubungan.
Sementara itu berdasarkan data DPM-PTSP Riau, pada tahun 2021 realisasi perolehan investasi di Riau mencapai Rp53,05 triliun. Jauh melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar Rp49,1 triliun atau 108,05 persen dari target sebesar Rp49 triliun.
Investasi paling tinggi di Riau masih berasal dari Kabupatan Pelalawan dengan total nilai investasi Rp14,38 triliun. Kedua adalah Kota Dumai sebesar Rp10,15 triliun, Kampar Rp7,91 triliun, dan Kabupaten Bengkalis Rp5,76 triliun.
Kemudian Kabupaten Siak Rp4,63 triliun, Kota Pekanbaru Rp4,10 triliun, Kabupaten Rohul Rp1,99 triliun, Kabupaten Inhil Rp1,88 triliun, Kabupaten Inhu Rp1,3 triliun, Kabupaten Kuansing Rp628 miliar, Kabupaten Rohil Rp269 miliar. Sedangkan investasi paling rendah adalah Kabupaten Kepulauan Meranti hanya sebesar Rp11 miliar.