37 ribu dosis booster tiba di Siak, pejabat dulu divaksin

id Booster, Siak, pejabat,vaksin booster siak, vaksin siak

37 ribu dosis booster tiba di Siak, pejabat dulu divaksin

Wabup Siak Husni Merza bersama Sekda, Asisten I dan Kadistransnaker. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Sebanyak 37 ribu vaksin booster atau ketiga sudah tiba di Kabupaten Siak untuk gelombang pertama yang diprioritaskan untuk kelompok riskan atau rentan seperti pejabat yang sering turun ke masyarakat.

"Kita utamakan yang riskan atau rentan, rentan seperti pejabat yang sering turun menjumpai masyarakat, kemudian yang sering dinas luar kota. Selain itu, kita juga mendukung program pemerintah untuk vaksinasi dosis ketiga," kata Wakil Bupati Siak, Husni Merza, Kamis.

Husni mengatakan dia sudah menerima booster dan Bupati Siak, Alfedri juga telah melakukan vaksinasi dosis tiga itu, Rabu kemarin. Menurutnya syarat untuk vaksinasi dosis ketiga adalah 6 bulan setelah mendapatkan vaksin dosis kedua.

Sementara itu, juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Siak Budhi L Yuwono mengatakan pada hari pertama lalu sudah 2 ribu lebih vaksin telah disuntikkan. Pemerintah Kabupaten Siak lanjutnya menargetkan seluruh masyarakat Kabupaten Siak akan dilakukan suntik dosis ketiga, namun secara bertahap.

"Kalau yang pertama ini yang sudah masuk 37 ribu, nanti akan masuk lagi, sampai target kita untuk vaksinasi ke seluruh masyarakat Kabupaten Siak tercapai," terang Budhi.

Budhi juga menjelaskan, program vaksinasi untuk anak sekolah usia 6-11 tahun saat ini terus berlangsung.

"Saat ini sudah 60 persen program vaksinasi anak sekolah usia 6-11 tahun," terangnya.

Budhi mengimbau, meski kasus COVID-19 di Kabupaten Siak sudah melandai, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya bencana varian lain yakni Omicron sudah masuk ke Indonesia bahkan telah sampai di Pekanbaru.

Pada kegiatan booster itu turut divaksin Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Amin Budyadi. Begitu juga dengan aparatur sipil negara lainnya.