Pekanbaru, (antarariau.com) - Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan April 2013 mencapai 102,45 atau naik 0,25 persen dibanding bulan Maret.
"Kenaikan ini disebabkan indeks harga yang diterima petani meningkat, sedangkan indeks harga yang dibayar petani malah menurun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, di Pekanbaru, Rabu.
NTP adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani sehingga semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.
"Indeks harga yang diterima petani naik 0,20 persen sebaliknya indeks harga yang dibayar petani turun 0,05 persen," ujarnya.
Kenaikan tersebut, lanjutnya, cukup menggembirakan karena sejak awal tahun NTP di Riau terus merosot.
Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 111,70, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 114,33, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 97,15, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPPT) 100,85 dan Nilai Tukar Petani Nelayan (NTPN) 90,75.
Menurut dia, komoditas yang memberi andil terbesar kenaikan indeks harga yang diterima petani terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebear 1,14 persen.
"Terutama diakibatkan oleh naiknya harga karet dengan andil 1,29 persen," katanya.
Sedangkan, penurunan indeks harga yang dibayar petani terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,14 persen yang disebabkan oleh turunnya harga barang-barang konsumsi rumah tangga. Diantaranya seperti ikan tenggiri dengan andil 0,09 persen, udang 0,05 persen, telur ayam 0,04 persen, ikan tongkol, ikan lele, cabai merah, kentang, dan ikan patin masing-masing 0,02 persen.
Ia menambahkan, kenaikan NTP juga dipengaruhi oleh terjadinya deflasi di daerah perdesaan Provinsi Riau sebesar 0,08 persen persen.
Deflasi perdesaan terjadi karena penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu kelompok bahan makanan 0,30 persen, transportasi dan komunikasi 0,15 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,14 persen.
Sedangkan, kelompok lainnya yang mengalami kenaikan yaitu pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,34 persen, kelompok kesehatan 0,30 persen, kelompok perumahan 0,26 persen, dan kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau 0,18 persen.
Berita Lainnya
Nilai Tukar Petani Riau paling tinggi di Sumatera, begini penjelasan BPS
06 July 2020 14:41 WIB
Nilai tukar petani turun, Pendapatan petani Riau makin defisit
09 April 2019 8:34 WIB
BPS: Petani Riau masih defisit
21 January 2019 14:23 WIB
BPS: NTP Riau Turun 1,87 Persen
03 July 2018 14:10 WIB
BPS: Deflasi Februari Picu Kenaikan NTP Riau
10 March 2015 15:05 WIB
BPS: Kenaikan NTP Riau Tertinggi di Sumatera
14 November 2014 21:47 WIB
BPS Riau: NTP Petani Turun 0,20 Persen
09 August 2010 17:20 WIB
Konsumsi BBM di Riau diprediksi naik 2,9 persen jelang akhir tahun
17 December 2024 7:23 WIB