Lebak (ANTARA) - Sejumlah aktivis perempuan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendukung hukuman mati bagi pelaku pemerkosa 13 santriwati di Bandung, Jawa Barat, guna melindungi kaum perempuan.
"Jika hukuman mati itu direalisasikan maka menjadikan tonggak sejarah terhadap pelaku pemerkosa anak dan perempuan di Tanah Air," kata Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama ( LKNU) Kabupaten Lebak Siti Nurasiah di Lebak, Kamis.
Menurut dia, seluruh kaum hawa tentu mendukung hukuman mati bagi pelaku pemerkosa perempuan dan anak.
Hukuman mati itu tentu dipastikan dapat melindungi perempuan dan anak dari korban kejahatan seksual.
Meski pelaku memiliki pemahaman di luar sunny yang menganggap tindakan seksual itu legal secara pemahaman dibolehkan juga merupakan bentuk ketaatan kepada sang guru.
Namun, perbuatan perzinahan di Indonesia melanggar hukum pidana dan pelakunya harus diproses hukum.
"Kami sangat setuju hukuman mati bagi pelaku kejahatan seksual itu jika direalisasikan, namun jika tidak diterapkan hukuman mati diharapkan hukuman berat juga ditambah dikebiri kimia," kata Mantan Ketua Fatayat NU Lebak.
Ia mengapresiasi Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut hukuman mati terhadap pelaku Herry Wirawan, sebagai terdakwa pemerkosa santriwati di Bandung.
Ketegasan penegak hukum diharapkan bisa menekan angka kekerasan seksual pada anak dan perempuan.
Saat ini, kata dia, kasus kekerasan dan kejahatan seksual cenderung meningkat baik tingkat daerah maupun nasional.
"Kami berharap penegak hukum bertindak tegas bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan, " katanya menegaskan.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Lebak Ratu Mintarsih mengatakan penerapan hukuman mati ith dapat menimbulkan efek jera sehingga kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan menurun drastis.
Tindakan hukuman berat harus diberikan kepada para pelaku kekerasan seksual pada anak dan perempuan hingga hukuman mati.
Sebab, mereka para korban kekerasan itu tentu berdampak terhadap masa depan korban.
Selain itu juga para korban perlu pemulihan kejiwaan dan harus mendapatkan pendampingan dan rehabilitasi.
"Kami berharap para korban kekerasan anak dan perempuan dapat pendampingan sehingga mereka kembali kehidupan yang normal, " katanya menjelaskan.
Berita Lainnya
Kehabisan BBM, nelayan Lebak terdampar di pantai Kulon Progo DI Yogyakarta
14 March 2024 11:32 WIB
Daun pisang banyak diburu di Lebak, apa alasannya?
11 March 2024 15:21 WIB
Berikut ini Jadwal kampanye capres Prabowo Subianto di Tasikmalaya dan Lebak
02 December 2023 9:21 WIB
Kabupaten Lebak ingin mengejar ketertinggalan
20 November 2023 16:54 WIB
Peluang Mahfud MD dampingi Ganjar Pranowo
18 September 2023 23:28 WIB
Produksi beras di Lebak di tengah El Nino alami surplus 11 bulan
21 August 2023 17:01 WIB
Polisi berhasil cegah remaja hendak tawuran pakai senjata tajam di Lebak Bulus
22 July 2023 12:39 WIB
MUI Lebak apresiasi langkah Mahkamah Agung larang nikah beda agama
20 July 2023 16:24 WIB