Bangkinang, (Antarariau.com) - Pencairan dan bergulir Pemerintah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau untuk program ekonomi kerakyatan dalam merealisasikan zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh menuju Kampar Bebas Kemiskinan akhir 2014 selama 4 bulan mulai Januari sampai April 2013 sudah sebesar Rp11,892 miliar untuk 268 peminjam.
Hal itu disampaikan oleh Sudiarto, Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Kampar. ia menyatakan dana itu terinci dari Dinas Perikanan sebanyak 202 rekening dengan nominal Rp9,1 miliar, untuk Dinas Perikanan sebanyak 33 rekening nominalnya Rp. 1.127.000.000, dari Dinas Pertanian dan Peternakan sebanyak 20 rekening angka nomimal sebesar Rp. 465.000.000 dan dari Dinas Koperasi sebanyak 13 rekening atau sebesar Rp11.892.000.000.
Ia menyebutkan bahwa, sampai saat ini masih banyak proposal yang mengantri mencapai ratusan peminjam dan banyak juga yang belum lengkap administrasi yang dibutuhkan sebagai syarat dalam pencairan dan tersebut.
Sudiarto mengatakan bahwa, animo masyarakat untuk mengembangkan usaha dibidang pertanian dan pertenakan ini berangsur-angsur meningkat, “Animo dan motivasi masyarakat untuk mengembangkan usaha sektor pertanian dan peternakan ini sudah semakin banyak, ini dibuktikan dengan banyaknya proposal pinjaman dana bergulir yang masih menumpuk, karena harus ngantri, “ jelasnya.
Selain itu, menurut Sudiarto bahwa ini menunjukkan masyarakat sudah semakin menyadari apa yang menjadi tujuan pemerintah daerah dalam mengembangkan program ekonomi kerakyatan ini dengan telah melihat secara nyata hasil usaha yang dilakukan oleh petani yang memang sungguh-sungguh menerapkan ilmu dan memaksimalkan pinjaman itu sebagai modal awal atau modal tambahan bagi mereka untuk peningkatakan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Ia tidak menampik, selain banyak petani yang sudah berhasil, masih banyak pula yang masih bermalas-malasan, bak kata pak Jefry, yang tidak berhasil itu, salah satu penyebabnya karena tulang rusuknya panjang, ia tidak sungguh-sungguh menggunakan dana pinjaman dan tidak mau berusaha keras agar mencapai sukses.
Pemerintah telah menghitung secara matang bahwa anggaran yang telah disediakan itu atau yang dipinjamkan kepada petani itu sesuai dengan bidang usahanya sudah terukur. "Yang tidak berhasil itu salah satu penyebabnya anggaran itu tidak digunakan semuanya sesuai dengan usulan target usaha, tidak sedikit masyarakat yang menggunakan dana untuk keperluan lain,“ terangnya.
Secara administrasi, ia mengatakan bahwa ada tiga syarat pencairan dana bergulir diatur dengan sistem perbankan, artinya jika si peminjam mempunyai hutang di bank maka tidak bisa mendapat kredit, harus memiliki jaminan bank dan borough atau jaminan bank itu harus bersih dari sangkut paut dengan ahli waris, meskipun si peminjam tidak punya hutang, kalau jaminan banknya adalah borogh dari yang memiliki sangkutan hutang di bank maka tidak bisa meminjam sebelum semua hutang atas nama yang bersangkutan itu dilunasi.
Berita Lainnya
Kemenkeu: BPDLH salurkan dana bergulir kepada 27.856 debitur sektor kehutanan
21 March 2022 17:02 WIB
Dana Bergulir UEK-SP Dumai Capai Rp92,15 Miliar
25 May 2015 16:29 WIB
Lurah Serahkan Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan
03 February 2015 15:45 WIB
Kemenkop Salurkan Dana Bergulir Rp20 Triliun
11 August 2014 14:35 WIB
Awas Dana Bergulir Kampar Rawan Penyalahgunaan
25 October 2012 7:36 WIB
Masyarakat Kampar Minati Kredit Dana Bergulir
07 October 2012 18:00 WIB
Sejak 2013, Beasiswa Mahasiswa Di Dumai Tak Pernah Cair
19 October 2016 19:45 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB