Pekanbaru (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas melaporkan akan mengebor 533 sumur baru tahun 2022 kepada Gubernur Riau, guna membangun sinergisitas dan mencapai target produksi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
"Kami berharap melalui pertemuan ini, sinergi yang baik antara SKK Migas dengan Pemerintah Provinsi Riau dapat terus terjalin. Kami juga mengharapkan dukungan penuh Bapak Gubernur Riau untuk kelancaran operasional hulu migas dan bersama-sama mengawal target pengeboran ratusan sumur itu," kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus kepada media di Pekanbaru, Selasa.
Kunjungan Kerja Pimpinan SKK Migas Sumbagut beserta Manajemen KKKS Wilayah Riau kepada Gubernur Riau yang dilaksanakan pada Selasa (11/1) di Balai Pauh Janggi Komplek Gedung Daerah Riau. Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Departemen Humas Yanin Kholison, General Manager Pertamina Hulju Roka Zona 1 Ani Surachman, General Manager BOB PT BSP Pertamina Hulu Ridwan, General Manager SPR Langgak Ikin Faizal dan Perwakilan Manajemen KKKS Wilayah Riau.
Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, kunjungan kerja ke Gubernur Riau dilaksanakan dalam rangka silaturahmi awal tahun 2022 sekaligus memberikan update dan informasi terkait capaian di tahun 2021 dan Rencana Kerja tahun 2022 sektor hulu migas di Provinsi Riau. Koordinasi dan sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan keselarasan komunikasi antara SKK Migas -KKKS Wilayah Riau dengan Pemerintah Provinsi Riau.
Dia mengatakan, dari total tersebut untuk Sumur Pengembangan Tahun 2022 ini, Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pengeboran terbanyak sebanyak 500 sumur, BOB PT BSP Pertamina Hulu sebanyak 15 sumur, EMP Bentu Ltd sebanyak 4 Sumur, PT Imbang Tata Alam sebanyak 9 Sumur, Texcal Mahato Ltd sebanyak 5 sumur dan PHE Siak sebanyak 3 sumur.
"Sementara untuk sumur eksplorasi di Tahun 2022 akan mencapai 14 sumur yang tersebar dari beberapa KKKS di Wilayah Provinsi Riau. Target pengeboran ini menopang target nasional sebesar 65% ," katanya.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar akan mendukung penuh program pengeboran yang akan dilaksanakan oleh SKK Migas dan KKKS dan akan mengawal rencana pengeboran tahun 2022.
"Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS Wilayah Riau, semoga target yang sudah ditetapkan dapat tercapai dan dapat memberikan manfaat bagi daerah khususnya Provinsi Riau," kata Syamsuar.
Perlu diketahui tahun 2021 SKK Migas - KKKS Wilayah Riau berhasil melakukan pengeboran sumur sebanyak 263 sumur dari target pengeboran yang direncanakan.
Jumlah tersebut berasal dari pengeboran yang dilakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia, PT Pertamina Hulu Rokan, EMP Bentu Ltd, BOB PT BSP -Pertamina Hulu, EMP Malacca Strait SA dan Texcal Mahato.
Sementara itu, capaian lifting minyak Provinsi Riau relatif stabil mendekati target APBN sebesar 97%. Lifting terhitung berasal dari KKKS BOB PT BSP Pertamina Hulu, PHE Kampar, Pertamina Hulu Rokan, PT Imbang Tata Alam, Texcal Mahato, PHE Siak, PEP Lirik dan SPR Langgak.
Sedangkan capaian gas di tahun 2021 mencapai rata-rata 84.8 MMSCFD yang berasal dari EMP Bentu Ltd dan Imbang Tata Alam.