Johannesburg (ANTARA) - Afrika Selatan sudah menarik kembali aturannya bahwa tidak lagi mengharuskan orang-orangtanpa gejala COVID-19 untuk menjalani isolasi atau dites jika mereka terkena kontak dengan orang yang positif COVID, pemerintah Afsel mengumumkan pada Selasa (28/12).
Pemerintah Afsel mengatakan surat edaran yang isinya sudah diubah akan kembali dikeluarkan.
Pekan lalu, Departemen KesehatanAfsel mengatakan bahwa orang tidak bergejala yang melakukan kontak dengan kasus COVID-19 wajib menjalani isolasi tetapi harus memonitor gejala dalam lima hingga tujuh hari dan menghindari datang ke pertemuan yang dihadiri banyak orang.
Depkes menambahkan hanya orang-orang yang mengalami gejala yang harus dites dan yang bergejala ringan harus menjalani isolasi selama delapan hari dan kasus berat selama 10 hari.
Pemerintah Afsel juga sudah merevisi protokol karantina dan mengatakan layanan seluruh fasilitas karantina di luar rumah akan dihentikan, sementara upaya pelacakan kontak juga akan dibatalkan kecuali ada situasi tertentu, seperti wabah klaster.
Alasan revisi tersebut berdasarkan pada jumlah faktor ilmiah, termasuk fakta bahwa sebagian orang sudah divaksin dengan setidaknya satu dosisdan tingkat kekebalannya berkembang.
Vaksinasisudah berkontribusi pada rendahnya tingkat rawat inap saat ini dan tingginya tingkat kesembuhan, kata departemen itu.
Sekarang, semua protokol itu akan ditarik kembali setelah Depkesdibanjiri pertanyaan dari media, pemangku kepentingan, dan publik serta berbagai komentar pascapenerbitan peraturan yang direvisi.
“Sejalan dengan prinsip transparansi dan keterbukaan, departemen sudah memutuskan untuk menunda implementasi perubahan kebijakan yang direvisi sambil menerima semua komentar dan masukan untuk dipertimbangkan,” kata departemen dalam keterangannya.
“Ini berarti status quo tetap ada dan seluruh peraturan yang ada sebelumnya terkait dengan pelacakan kontak, karantina, dan isolasi tetap berlaku,” katanya.
Negara itu menjadi yang teratas di benua Afrikadalam hal kasus dan kematian akibat COVID-19 serta vaksinasi, dengan 3,42 juta kasus yang dilaporkan dan 90.854 kematian.
Pengalaman Afrika Selatan diamati secara ketat di seluruh dunia setelah menjadi satu dari negara-negara yang pertama kali mengidentifikasi kemunculan varian Omicron, yang lebih menular.
Kasus itu mulai menurun pekan ini dengan 7.216 kasus baru dan 25 kematian yang dilaporkan sejak kemarin.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Afrika Selatan bersumpah tak abaikan hak Palestina dalam menentukan nasib
27 January 2024 15:26 WIB
Afrika Selatan ajukan kasus genosida terhadap Israel ke Mahkamah Internasional
30 December 2023 12:05 WIB
Menlu Afrika Selatan puji Presidensi G20 RI berpihak pada negara berkembang
07 July 2022 15:13 WIB
Thailand larang masuk pelancong dari delapan negara Afrika, kenapa ya?
27 November 2021 20:16 WIB
Inggris nyatakan khawatir varian baru COVID-19 yang menyebar di Afrika Selatan
26 November 2021 11:54 WIB
KBRI di Pretoria adakan kegiatan kolaborasi desain fesyen Indonesia-Afrika Selatan
03 November 2021 10:33 WIB
Produk unggulan Indonesia berhasil merambah mal terbesar Afrika Selatan
18 September 2021 14:25 WIB
Olimpiade Tokyo, Prancis menang dramatis 4-3 atas Afrika Selatan
25 July 2021 18:20 WIB