Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran Polri, terutama kepolisian daerah (Polda) yang mencakup wilayah perbatasan negara, untuk mengantisipasi persebaran varian baru B.1.1.529 virus Corona , Omicron.
Presiden Jokowi di Kabupaten Badung, Bali, dalam pengarahannya kepada kepala kesatuan wilayah (Kasatwil), mengatakan dirinya baru saja mendapatkan kabar Omicron sudah memasuki Singapura.
Baca juga: Novavax akan produksi vaksin khusus untuk varian Omicron mulai Januari
"Hati-hati, tadi pagi saya sudah dapat kabar, sudah sampai ke Singapura. Utamanya, Polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain, karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri. Utamanya tenaga kerja kita yang dari luar, waktu masuk kembali pulang kampung," tutur Presiden.
Presiden mengatakan Omicron sudah memasuki 29 negara. Jajaran kepolisian dan seluruh pihak harus meningkatkan kewaspadaan karena Omicron diperkirakan memiliki kemampuan yang lebih menular dibandingkan Varian Delta.
Baca juga: Pemeriksaan penerbangan dari luar negeri 2 pekan lalu disarankan demi deteksi Omicron
"Ingat Varian Delta itu menyebar dalam waktu 2-3 minggu, semua langsung kena. Ini lebih cepat. Meski belum final, tapi perkiraan lima kali lebih cepat," kata Presiden.
Selain itu, kata Presiden, terdapat kemungkinan Omicron juga mampu menerobos masuk ke sela-sela zat antibodi yang sudah imun. Sehingga, dampak persebarannya bisa lebih cepat.
"Hati-hati ini, karena efeknya bisa kemana-mana, ke ekonomi, seperti yang tadi saya sampaikan. Jadi protokol kesehatan terus disampaikan ke masyarakat, karena pandemi ini berefek, dan sudah terjadi di beberapa negara, ke ekonomi, jatuh, bisa berimbas kepada politik, hati-hati," ujarnya.
Baca juga: Presiden minta menteri waspada dan bereaksi cepat antisipasi Omicron (varian B.1.1.529)
Presiden menjabarkan data hasil kajian penularan Omicron di Afrika Selatan, yang merupakan negara pertama ditemukannya varian tersebut. Salah satu kesimpulan dari data tersebut, sebagian besar kasus Omicron terjadi pada masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19.
"Di Afrika Selatan, kita lihat kita mempelajari, 87 persen yang dirawat itu memang belum divaksin, dan 70 persen anak yang kena di bawah empat tahun, dan sebagian besar yang meninggal di atas 60 tahun," ujar Presiden.
Karena itu, Kepala Negara juga meminta jajaran Polri membantu mempercepat vaksinasi COVID-19 ke masyarakat.
Baca juga: Jerman temukan Omicron pada empat orang yang sudah divaksin, astaga kok bisa?