Mitigasi konflik sejak dini pada akar rumput

id FPK se-Sumatera

Mitigasi konflik sejak dini pada akar rumput

Rakor Penguatan Organisasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) se-Sumatera yang dilaksanakan di Pekanbaru. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri RI, Drajad Wisnu Setyawanmenyambut baik pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Organisasi Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) se-Sumatera yang dilaksanakan di Pekanbaru.

"Kami sambut baik Rakor FPK se-Sumatera karena ini strategis sebagai sarana saling silahturahmi antara, dan sejalan dengan tujuan pembentukannya oleh pemerintah untuk mensinergikan paguyuban yang berlatar belakang suku, etnis dan ras yang ada di wilayah berbeda," kata Drajad Wisnu Setyawan, MM di Pekanbaru, Sabtu.

Kata dia, FPK ini diharapkan menyatukan suku dan etnis sebuah wilayah tanpa menghilangkan identitas mereka.

"Sebagai mitra pemerintah FKP dimaksudkan sebagai pencegahan dan deteksi dini konflik horizontal yang mungkin timbul, akibat adanya gesekan yang berlatar belakang SARA di akar rumput sekaligus sarana mempererat kesatuan bangsa," katanya.

Ia menilai sejak dibentuk di kabupaten dan tingkat provinsi, sejauh ini dalam perkembangannya FPK di Sumatera dalam kondisinya sudah solid dan sudah melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya dengan baik. Namun masih diperlukan suatu inovasi untuk program kegiatannya, terutama di masa pandemi COVID-19 untuk berperan sebagai saluran kegiatan.

Ia berharap FPK ini akan dapat jadi satu wadah untuk meredam gesekan-gesekan di akar rumput yang mungkin timbul akibat konspirasi politik yang timbul di sesuatu wilayah.

"Sehingga dengan FPK ini bisa dicegah dan diminimalisir dampak dari gesekan tadi," katanya

Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau, Kaharuddin saat membacakan pidato Gubernur Riau saat pembukaan Rakor Jumat malam mengatakan, pembauran kebangsaan adalah proses

FPK dalam menjalankan peran dan fungsinya harus punya program yang nyata.

"Maka rakor ini penting untuk merumuskan berbagai hal dan rekomendasi baik internal dan eksternal FPK demi Negara Kesatuan RI," kata Kaharuddin.

Gubri berpesan, agar FPK selalu menjaga ketertiban.

"Kita boleh beda agama, suku akan tetapi satu dalam Riau," katanya.

Ketua FPK Riau, Ir. A.Z Fachri Yasin mengatakan, Rakor FPK sudah diagendakan sejak tahun 2020 lalu, namun karena pandemi COVID-19 baru dilaksanakan tahun 2021 ini.

Fachri Yasin mengatakan, Rakor FPK yang berlangsung selama tiga hari itu merupakan ajang silahturahmi dan berbagi pemikiran antar peserta tentang FPK, baik tentang FPK tingkat Provinsi maupun FPK kabupaten/kota, FPK kecamatan hingga FPK tingkat Desa.

"Rapat koordinasi ini melibatkan provinsi lain juga karena ingin mendapatkan masukan dan pendapat dari anggota, dengan harapan yang hadir punya persepsi yang sama untuk FPK ke depan," kata Fachri.