Pekanbaru (ANTARA) - Pandemi COVID-19 belum usai meski kasusnyamulai menurun, euforia di kalangan masyarakat perlu dibatasi disiplin pada protokol kesehatan (Prokes) dengan menerapkan 5 M tidak boleh lekang bagi aktifitas masyarakat.
Kebiasaan hidup tetap prokes harus dipertahankan guna mengantisipasi gelombang ketiga pandemi COVID-19, bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, menyebarkan ratusan ribu masker dan sabun pencuci tangan ke seluruh pelosok Riau lewat Gerakan Mobil Masker yang langsung diluncurkan dari halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, Selasa.
"Sebanyak 500 ribu masker, 100 ribu hand sanitizer dan 100 ribu sabun batang dibagikan untuk masyarakat demi menghindari penularan COVID-19 di Riau," kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah usai melepas iringan mobil masker di Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Dia mengatakan, walau saat ini kondisi COVID-19 mulai melandai di Indonesia, khususnya di Riau namun semua elemen masyarakat tidak boleh lengah karena pandemi belum berakhir, bahkan di beberapa negara luar seperti Singapura, Malaysia kini sedang dilanda gelombang ketiga. Maka masyarakat Indonesia, Riau khususnya tidak boleh lengah harus tetap waspada dan prokes.
"Ini lah salah satunya upaya sosialisasi terus dilakukan dari awal kita sudah gencar, ini kan salah satu yang kita laksanakan sebelumnya di beberapa provinsi, di Aceh, Bali, Manado dan kali ini di Pekanbaru," katanya.
Dirinya menambahkan, gerakan mobil masker ini bertujuan untuk edukasi masyarakat agar tetap menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi (5M).
"Jadi kita distribusikan sabun dan edukasi masyarakat supaya tetap memakai masker, terutama masker kain yang bisa dicuci, tidak sekali pakai, kalau masih butuh kami siapkan," kata Jarwansyah.
Lebih lanjut ia mengatakan, diharapkan dengan gerakan mobil masker ini, masyarakat bisa mempertahankan imunitasnya. Sembari proses vaksinasi terus digesa guna mencapai kekebalan kelompok.
"Gerakan ini diharapkan menjadi strategi pengendalian COVID-19 di masyarakat lewat edukasi dan masyarakat bisa mempertahankan imunitasnya ketika keluar dari rumah," katanya.
Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan terimakasih atas bantuan dan gerakan yang dilakukan di Riau.
Dikatakan dia upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi. Walau kondisi Riau saat ini sudah jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kami laporkan Riau saat ini kasus aktif COVID-19 di tinggal 24 orang, 14 orang di isolasi mandiri dan 10 lainnya dirawat di rumah sakit," kata Syamsuar.
Ia juga menyatakan dalam dua hari terakhir tidak ada penambahan kasus COVID-19 di Riau. "Dua hari berturut-turut kasus nol di Riau yang meninggal juga nol," tukasnya.
Namun demikian sesuai arahan Presiden semua elemen harus tetap waspada. Tidak lama lagi ada kegiatan Natal dan Tahun Baru.
"Ini harus jadi kewaspadaan kami harapkan pemerintah kabupaten/kota agar selalu mengingatkan masyarakatnya tetap prokes," tukasnya.
Berita Lainnya
Haruskah kita gunakan masker saat dalam mobil pribadi?
06 July 2020 12:18 WIB
Satu tewas saat banjir di Sumbar
24 November 2024 16:43 WIB
Kepala BPBD Damkar Riau minta daerah waspadai banjir
21 November 2024 20:09 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
BPBD DKI pasang sistem peringatan dini digital di 90 lokasi rawan banjir
12 November 2024 14:44 WIB
Warga Kota Bogor diimbau untuk pangkas pohon tinggi, antisipasi cuaca ekstrem
11 November 2024 16:48 WIB
BPBD Kota Bogor tangani 114 bencana alam selama Oktober 2024
02 November 2024 16:47 WIB
BPBD NTB antisipasi potensi bencana saat pertandingan MotoGP di Sirkuit Mandalika
27 September 2024 14:59 WIB