Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis pertumbuhan industri pada 2022 akan mampu menyentuh angka 5-5,5 persen apabila tidak terjadi gelombang besar kasus COVID-19 di tanah air.
Oleh karena itu, berbagai program dan kebijakan strategis yang mendukung laju kinerja sektor industri terus digulirkan guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang sebut beberapa negara serius jadikan batik komoditas ekspor
“Untuk tahun ini targetnya (pertumbuhan industri) sebesar 4,5-5 persen, sedangkan tahun depan 5-5,5 persen,” kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pada triwulan II-2021, sektor industri manufaktur berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,91 persen, meskipun di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang ungkap dukungan pengembangan IKM anak muda di Surakarta
Menperin menegaskan pihaknya tetap fokus menjalankan program dan kebijakan unggulan yang dapat menopang performa sektor industri. Misalnya, pelaksanaan program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022.
Upaya strategis ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur di dalam negeri.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang apresiasi kinerja ekspor sektor industri semakin kencang
“Strategi ini ditempuh guna merangsang pertumbuhan investasi di sektor industri substitusi impor dan peningkatan utilitas industri domestik,” tutur Menperin.
Kebijakan tersebut akan didukung dengan optimalisasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Agus menyampaikan berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, awalnya terdapat lima sektor yang menjadi prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Namun, di tengah pandemi COVID-19, Kemenperin menambahkan dua sektor lagi untuk menopang perekonomian nasional.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang paparkan tiga program prioritas Kemenperin tahun depan
“Ketujuh sektor potensial itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, serta farmasi,” sebutnya.
Aspirasi besarnya, dari kinerja tujuh sektor tersebut, Indonesia bisa menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.
"Target yang ditetapkan itu masih realistis untuk diwujudkan,” tegasnya.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang lepas ekspor mesin cuci hasil relokasi pabrik dari China
Menperin menambahkan, capaian substitusi impor hingga saat ini pada sejumlah direktorat yang membawahi sektor-sektor prioritas tersebut masih berada pada jalur yang benar untuk mencapai target.
“Kami terus memantau dan mengevaluasi capaian substitusi impor ini, karena semua sektor sudah diberikan targetnya masing-masing. Beberapa kendala yang dihadapi, terus dicarikan solusinya. Apabila, program ini bisa tercapai sesuai target secara kuantitatif, kami optimis target pertumbuhan industri sebesar 5-5,5 persen pada tahun depan bisa terwujud,” paparnya.
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB