Karena tengkulak, petani Kampar terus merugi

id karena tengkulak, petani kampar, terus merugi

Karena tengkulak, petani Kampar terus merugi

Pekanbaru (antarariau) - Para petani di Kabupaten Kampar, Riau, terus mengalami kerugian dengan kehadiran kaum tengkulak yang selama ini terus "menggerogoti" hasil pertanian mereka dengan cara membelinya dengan harga begitu murah.

"Intinya adalah, hal utama yang menjadi penghambat bagi masyarakat petani dalam mengembangkan usahanya terletak pada masalah pemasaran hasil produksi pertanian. Tengkulak terus saja menguasai pasar tanpa ada keseimbangan," kata Ketua Kelompok Koperasi "Petani Panca Usaha Tani" Desa Rimba Beringin, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar, Handoko, di Kampar, Rabu.

Menurutnya, warga petani di sekitar wilayah pedesaan itu sudah sangat resah dengan kehadiran tengkulak.

"Tidak saja dialami oleh Husni Husin warga Desa Ridan Permai Bukit Cadika Bangkinang, Aril Warga Desa Binuang dan M Zakir warga Desa Pulau Kecamatan Bangkinang Seberang sebagai petani sayuran. Tapi juga sejumlah petani lainnya," kata dia.

Keuntungan hasil usaha para petani, demikian Handoko, kebanyakan dinikmati oleh para tengkulak yang membeli dengan harga murah dan kembali menjualnya dengan harga mahal hingga tiga kali lipat kepada pembeli.

Menurutnya, tidak ada cara lain selain menyediakan "rajutan" pangsa pasar yang jelas terhadap para petani untuk mempertahankan keunggulan produk hasil tani.

"Secara pribadi, saat ini saya merasakan asyik dan bahagia memiliki kolam ikan sendiri di atas areal seluas seperempat hektare. Namun saya belum memiliki pangsa pasar yang jelas selain tengkulak," katanya.

Menurut dia, keuntungan tengkulak lebih banyak, namun pihaknya selalu dihadapkan dilema atas permasalahan tersebut.

"Bayangkan saja, ketika panen, semua juga panen, sehingga serentak, maka harga pun jadi anjlok karena dipermainkan para tengkulak," katanya.