SKK Migas sebut tiga proyek migas Rp946 miliar rampung pada Agustus

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, SKK Migas

SKK Migas sebut tiga proyek migas Rp946 miliar rampung pada Agustus

Pekerja beraktivitas di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur. (ANTARA/Moch Asim)

Jakarta (ANTARA) - SKK Migas menyebutkan tiga proyek hulu minyak dan gas bumi dengan nilai investasi mencapai 66,3 juta dolar AS atau setara Rp946 miliar rampung pada Agustus 2021.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan realisasi ketiga proyek tersebut akan memberikan dampak terhadap pencapaian produksi migas serta mendukung pergerakan ekonomi nasional.

Baca juga: Rokan Block transfer, historic milestone ahead of 76th Independence Day

"Tiga proyek ini adalah bagian dari 12 proyek hulu migas yang memang direncanakan onstream pada tahun 2021," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ketiga proyek tersebut merupakan proyek fasilitas produksi Stasiun Pengumpul Bangadua (SP-BDA) yang dilaksanakan PT Pertamina EP, proyek WB-NAG Compression and Condensate Pumping System oleh PetroChina International Jabung LTD (PCJL), dan proyek pembangunan fasilitas produksi lepas pantai Lapangan Sidayu oleh Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL).

Baca juga: Sah, Pertamina resmi kelola Wilayah Kerja Rokan

Julius menjelaskan proyek Saka di Sidayu dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi, sedangkan proyek pembangunan fasilitas produksi SP-BDA oleh PEP dan fasilitas produksi WB-NAG Petrochina untuk menahan laju penurunan produksi.

Dengan selesainya ketiga proyek tersebut, maka sampai akhir Agustus 2021 jumlah proyek yang sudah onstream sebanyak 10 proyek atau sudah mencapai 83,3 persen dari keseluruhan target proyek pada 2021.

Baca juga: Alih kelola Wilayah Kerja Rokan berjalan mulus

SKK Migas berkomitmen untuk terus mengawal realisasi proyek hulu minyak dan gas bumi, sehingga dapat memberikan kontribusi tambahan bagi produksi migas pada akhir tahun ini.

"Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah pencapaian visi produksi satu juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030, demi mendukung Indonesia yang lebih baik," ujar Julius.