Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 13 juta dosis lebih vaksin COVID-19 dari berbagai produsen sedang dalam proses distribusi menuju sejumlah daerah di Indonesia, kata seorang pejabat di Kementerian Kesehatan RI.
"Dalam waktu dekat pemerintah daerah akan mendapatkan pengiriman lebih dari 13 juta dosis," kata Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Arianti Anaya dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Baca juga: Sekitar 88 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada masyarakat
Arianti mengatakan sampai dengan Senin (23/8), pemerintah telah merilis total 130,3 juta dosis vaksin COVID-19. Sebanyak 116,4 juta dosis atau setara 85 persen di antaranya telah didistribusikan ke daerah.
Vaksin tersebut terdiri atas 4,8 juta dosis vaksin Coronavac, 85,9 juta dosis vaksin produksi Bio Farma, 1,5 juta dosis vaksin Pfizer, 15,9 juta dosis vaksin AstraZeneca, 77,5 juta dosis vaksin Moderna dan 499.886 dosis vaksin Sinopharm.
Arianti mengatakan pemerintah masih memiliki sejumlah stok vaksin COVID-19 sebanyak 5,8 juta dosis yang segera didistribusikan ke daerah.
Baca juga: Panglima Armada I pantau serbuan vaksin dan dukungan oksigen medis di Dumai
"Vaksin ini baru datang, jadi kalau baru datang tentunya tidak bisa langsung didistribusikan karena harus diberikan nomor-nomor dulu di Indonesia. Tetapi hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja, segera kita akan distribusikan," ujarnya.
Sejumlah 8,1 juta dosis dari kuota vaksin stok pemerintah, kata Arianti, sedang dalam tahap pengiriman menuju fasilitas pemerintah daerah.
"Ini adalah suatu hal yang yang perlu kita syukuri karena kita ingin mempercepat proses vaksinasi di seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: PT Biotis farmasi swasta pertama dalam pengembangan Vaksin COVID-19 Merah Putih
Arianti menambahkan sampai dengan akhir tahun 2021 jumlah vaksin yang akan diterima Indonesia diperkirakan terus bertambah banyak. "Nanti dari mulai Agustus, September, Oktober, November dan Desember kita akan menerima vaksin cukup banyak dengan berbagai merek," katanya.
Vaksin tersebut berasal dari produsen AstraZeneca, Sinovac, Coronavac, Novavax dan juga dari Pfizer serta vaksin dari Covax Multirateral.
Baca juga: Mobil respons cepat vaksin COVID-19 keliling mulai beroperasi di Surabaya
Pada Agustus 2021, kata Arianti, pemerintah menargetkan ketersediaan 67,6 juta dosis vaksin dari berbagai sumber, contohnya antara lain 19,8 juta dosis produksi Bio Farma, 25 juta dosis produk Coronavac, 15,9 juta dosis vaksin dari fasilitas Covax, 2,2 juta dosis vaksin AstraZeneca kerja sama bilateral, 1,5 juta dosis vaksin Pfizer bilateral, 2,5 juta dosis vaksin hibah bilateral dan 0,5 juta dosis vaksin Sinopharm.
"Pada September 2021 pemerintah menargetkan untuk mendapatkan lebih banyak lagi yaitu sekitar 80,7 juta dosis vaksin dari berbagai sumber yang cukup untuk digunakan dengan laju vaksinasi sebanyak 2 juta per hari," katanya.*
Baca juga: Hari ini 2.095 guru SMA/SMK dan SLB Pekanbaru divaksin CoronaVac
Berita Lainnya
Menaker Yassierli sebut miliki JKP sebagai langkah mitigasi hadapi PHK
26 November 2024 17:03 WIB
Presiden Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN
26 November 2024 16:54 WIB
Majelis Permusyawaratan Rakyat resmi bentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan
26 November 2024 16:48 WIB
Telkomsel hyper AI terapkan teknologi self-adaptive feedback terbaru bersama ZTE untuk perkuat jaringan 4G di Makassar dan Kendari
26 November 2024 16:28 WIB
Ini upaya BPBD DKI Jakarta agar TPS aman dari banjir saat pilkada
26 November 2024 16:19 WIB
Di hadapan Presiden Prabowo dan MBZ, Menteri ESDM sepakati kerja sama energi
26 November 2024 16:14 WIB
Akademisi: Indonesia berpotensi tinggi kembangkan industri dirgantara dalam negeri
26 November 2024 16:07 WIB
Presiden Prabowo Subianto panggil menteri-menteri bahas bansos hingga gaji guru
26 November 2024 15:40 WIB