Peparnas: Martin Losu Sang Inspirator Perjuangan Riau

id peparnas martin, losu sang, inspirator perjuangan riau

Peparnas: Martin Losu Sang Inspirator Perjuangan Riau

Tubuhnya begitu kekar, berlari bagaikan kilat mengejar angin yang berhembus begitu kencang sore itu di arena atletik pada kompleks Sport Center Rumbai, Pekanbaru, Riau.

Martin Losu, adalah seorang atlet atletik andalan kontingen Riau untuk merebut tiga emas sekaligus di nomor lari 100 meter, 200 meter dan 400 meter pada 'event' Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XIV 2012 di Riau.

Multievent olahraga nasional bagi kalangan penyandang cacat ini sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak panitia akan dimulai pada tanggal 7 hingga 13 Oktober.

Bahkan begitu antusiasnya pemerintah pada 'event' sang inspirator ini, pembukaan acara akan dilakukan langsung oleh Wakil Presiden RI Boediono di Stadion Khaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru.

Martin sesaat sebelumnya izin untuk melakukan latihan, berlari dengan tungkai kakinya yang terlihat begitu kokoh.

Seusuai melakukan atraksi simulasi pertandingannya, spontan pria berambut ikal pendek ini berkata, "tidak ada yang muluk-muluk, saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Riau," katanya ketika ditemui ANTARA saat latihan di arena pertandingan dengan arsitektur minimalis itu.

Martin, begitu sebutan bagi pria bertubuh atletik ini, yang mengaku sebagai orang asli Pekanbaru.

"Bapak ibu saya memang orang Manado, tapi saya lahir di Pekanbaru. Jadi kalau ditanya saya orang mana, saya selalu jawab saya orang Pekanbaru," katanya.

Martin mengaku bangga bisa berlaga memperjuangkan prestasi untuk daerah kelahirannya si "bumi lancang kuning".

Setiap prestasi, menurut dia, merupakan persembahan terbaik dari darinya untuk daerah kelahiran yang begitu ia banggakan.

Martin lahir di Pekanbaru, Riau, pada tanggal 15 Maret 1987. Begitu banyak prestasi yang telah di persembahkan oleh lelaki bertubuh tinggi sekitar 190 centimeter ini.

Sore itu, sekitar pukul 17.00 WIB, meski tiupan angin cukup kencang, namun suhu udara terasa begitu panas, menyengat kulit dengan begitu "menggigit".

Namun Martin tetap terus berjuang, berlatih mensimulasikan pertandingannya pada Peparnas mendatang. Saat itu, ia ditemani oleh sebanyak 34 atlet atletik lainnya yang juga disibukkan dengan aktivitas latihan.

Prestasi Membanggakan

Martin Losu, lelaki kelahiran "Kota Bertuah" mengaku telah menjalani aktivitas sebagai atlet atletik di nomor lari sejak tahun 2006 silam. Tepatnya ketika ia berumur sekitar 18 tahun.

Dengan kondisi fisik yang abnormal, dimana lengan sebelah kanannya mengalami kecacatan sejak lahir.

"Waktu itu, saya mencoba bangkit dari rasa minder. Dan sejak tahun 2006 itu, saya sudah menyelami kegiatan atletik yang sudah rutin," katanya.

Pada awal kebangkitan semangat hidupnya, ketika itu Martin telah meraih prestasi gemilang. Meski belum meraih medali, namun sebagai pemula ia sudah berada di posisi enam di "event' olahraga paralympic se Asia Tenggara (FESPIC) Game Asean di Malaysia.

Tidak cukup sampai di situ, pada tahun 2007 hingga awal tahun 2008, pria gagah ini terus menorehkan prestasi yang makin membanggakan. Dimana pada Asean Parageme 2007-2008 yang dilaksanakan di Thailand, Martin berhasil menyumbangkan tiga emas di nomor lari 100 meter, 200, dan 400 meter.

Pencapaian prestasi gemilang itu terus dipertahankannya. Pada penyelenggaraan Popcarnas (saat ini Peparnas) pada pertengahan tahun 2008 di Kalimantan Timur, Martin kembali memberikan sumbangan dua emas dan satu perak untuk kontingen Riau.

"Pada saat itu di nomor 100 meter saya mendapatkan perak. Sementara di nomor 200 dan 400 meter saya dapatkan emas. Ketika itu persaingan begitu ketat," katanya.

Martin Losu semakin tangguh dan terus mendatangkan simpatik dari masyarakat Riau bahkan Indonesia terlebih ketika di tahun 2009 ia pun kembali meraih prestasi membanggakan pada Paralympic sekelas Asia Tenggara di Malaysia.

Ketika itu, ia menyumbangkan dua emas di nomor lari 100 meter dan 200 meter, serta satu medali perunggu untuk nomor lari 400 meter.

Rentetan prestasi itu belum cukup bagi pria kelahiran "Kota Bertuah" ini, pada tahun 2010 pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik di Solo ia pun kembali menyumbang sebanyak tiga emas, masing-masing di nomor lari 100, 200 dan 400 meter.

Ketika itu, Martin Losu bahkan juga dinobatkan sebagai atlet terbaik National Paraliympic Committe (NPC) se Indonesia.

"Walau hanya mendapat ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya, bagi saya itu sudah cukup," katanya.

Martin tetap menunjukkan kelasnya meski dibayang minimnya apresiasi nyata pemerintah dan dibalik kekurangan fisiknya.

Pada tahun 2011 di perhelatan Asean Paragame di Solo, Indonesia, Martin kembali mengukir prestasi dengan menyumbang sebanyak dua emas untuk nomor lari 100 dan 200 meter putra, klasifikasi cacat tangan.

Tidak hanya itu, di perhelatan internasional itu, pria dengan paras dramatis ini juga sempat menyumbangkan satu perunggu di nomor lari 400 meter, serta satu perak di nomor estafet 4x100 dan satu emas untuk estafet 4x400 meter.

Penorehan prestasi Martin Losu begitu mengharumkan nama bangsa dan daerah ini. Perjuangan dia pun tidak terputus sampai di sejumlah 'event' yang telah berlalu itu.

Dalam waktu dekat di 'multievent' nasional bagi paralimpion, Martin kembali ditantang dan mengaku siap untuk menjadi inspirator yang tangguh.

Pada 'event' yang akan segera dimulai pada 7 hingga 13 Oktober 2012 ini, Martin juga mengambil nomor andalannya, yakni lari 100 meter, 200 dan 400 meter.

"Saya menargetkan memberikan yang terbaik bagi Riau. Tiga emas hal yang saya rasa baik untuk mengharumkan nama daerah ini," katanya.

Selain di tiga nomor cabang atletik, Martin Losu juga turut mengisi kekurangan kontingen cabang olahraga futsal.

"Untuk futsal, saya turun sebagai kapten. Dan saya akan berjuang menyumbangkan medali di cabang yang baru saya ikuti ini," katanya.

Martin Losu, mengaku siap untuk mempertahankan kekokohannya sebagai sang inspirator bagi "bumi kaya minyak", Riau.

Selamat berjuang sang inspirator, jasa mu adalah persembahan bagi kebangkitan semangat daerah dan negeri ini.