Jakarta (ANTARA) - SKK Migas mengapresiasi kontraktor kerja kontrak kerja sama (KKKS) yang memanfaatkan rig secara bersama dalam rangka meningkatkan efisiensi cost recovery pengeboran pada proyek hulu minyak dan gas bumi.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya Erwin Suryadi mengatakan pemanfaatan rig secara bersama akan memberikan kepastian jadwal pengeboran sebagai salah satu langkah mendukung produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (BSCFD) pada 2030.
Baca juga: Harga Minyak Sedikit Menguat Setelah Jumlah Rig AS Turun
"Dengan kontrak bersama ini, komitmen kegiatan pengeboran 12 sumur pengembangan, satu sumur workover, dan lima sumur eksplorasi dapat dipenuhi," kata Erwin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Medco E&P Natuna Ltd selaku operator di Natuna Blok B telah mengumumkan kelanjutan penggunaan jack-up rig Soehanah untuk mendokung program pengeboran migas di wilayah tersebut.
Untuk mendukung pencapaian target, perusahaan melakukan pemanfaatan rig bersama anggota KKKS yang lain, sehingga menciptakan efisiensi waktu dan biaya yang akan memberikan penerimaan negara yang lebih optimal.
Medco E&P Natuna Ltd melakukan penandatanganan amandemen kontrak Provision of Jack Up Drilling Rig dengan PT Vantage Drilling Company Indonesia (Vantage).
Baca juga: Chevron berhasil bor sumur ke-100, jelang alih kelola operator
Lebih lanjut Erwin menjelaskan bahwa strategi itu dipakai dalam rangka meningkatkan efisiensi cost recovery melalui pemanfaatan kontrak bersama sesuai arahan manajemen SKK Migas dan salah satu implementasi program Indonesia Oil & Gas 4.0 SKK Migas.
Kontrak bersama ini memberikan manfaat total nilai efisiensi mencapai 5 juta dolar AS bagi Medco Natuna E&P Ltd dan 3,5 juta dolar AS untuk KKKS lainnya.
"Strategi pemanfaatan kontrak bersama khususnya untuk peralatan-peralatan rig yang cukup mahal ini merupakan salah satu strategi yang akan dikembangkan ke depan terutama dalam menggairahkan kegiatan eksploitasi dan eksplorasi guna mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan," ujar Erwin.
Baca juga: Temukan Cadangan, NYT Mulai Bor Sumur Migas Falah NW-1 di Rumbai
SKK Migas berharap pemanfataan kontrak bersama yang dilakukan untuk pertama kali tersebut dapat diterapkan pada kontrak-kontrak hulu migas lainnya.
"Kami mengharapkan dalam implementasinya, agar KKKS dan Vantage menjaga betul penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, serta protokol kesehatan harus dipenuhi," pungkas Erwin.
Sementara Direktur Utama Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan mengatakan pihaknya selalu melakukan efisiensi dalam berbagai aktivitas eksplorasi dan produksi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dalam menjalankan operasi.
"Kami berterima kasih atas dukungan SKK Migas, rekan KKKS lain serta pihak mitra sehingga amendemen ini dapat terlaksana," ujar Ronald.
Baca juga: Harga Minyak Naik Setelah Jumlah Rig AS Turun
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB