Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif Mercedes-Benz mengatakan, kekurangan pasokan komponen semikonduktor tertentu di seluruh dunia mempengaruhi pengiriman global ke pelanggan di kuartal kedua, terutama di bulan Juni.
"Kekurangan tersebut diperkirakan akan terus berdampak pada hal penjualan di kedua kuartal mendatang," kata Mercedes-Benz Cars dikutip dari keterangan resminya pada Kamis.
Baca juga: Ford akan tangguhkan produksi Bronco selama dua pekan
Meski demikian, Mercy mengatakan terjadi peningkatan penjualan di semester pertama tahun ini. Perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 25,1 persen, dengan mengirimkan 1.182.724 kendaraan penumpang kepada pelanggan di seluruh dunia dari Januari hingga Juni 2021.
Rincian unit mobil dan van
Ada pun Mercedes-Benz menjual 581.201 mobil di seluruh dunia pada kuartal dua (naik 27 persen) dan 1.162.471 mobil dari Januari hingga Juni (naik 24,3 persen). Sekitar 21.500 unit S-Class telah dikirimkan ke pelanggan di Q2 (naik 69,2 persen), dengan total lebih dari 36 ribu unit sejak awal tahun (naik 43,1 persen).
Sedangkan unit E-Class saloon & estate (naik 11,8 persen), mobil kompak (naik 42,1 persen) dan SUV (naik 53,2 persen) mencapai kinerja penjualan yang kuat selama semester pertama.
Sementara itu, dari bulan Januari hingga Juni, GLC SUV kembali menjadi model Mercedes-Benz terlaris di seluruh dunia, diikuti oleh sedan C- dan E-Class. New C-Class, yang mulai dijual pada 30 Maret, telah mencapai tingkat penerimaan pesanan sekitar 50 ribu pesanan.
Pengiriman untuk merek smart meningkat lebih dari dua kali lipat di Q2 dengan 10.524 unit (naik 148,3 persen). Sebanyak 20.253 urban microcars dengan dua dan empat pintu telah dikirimkan dari Januari hingga Juni (naik 100,5 persen).
Pada Q2 2021, penjualan van komersial dari Mercedes-Benz Vans tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan dengan kuartal tahun sebelumnya meskipun ada kekurangan pasokan di seluruh dunia untuk komponen semikonduktor tertentu.
Secara total, 84.190 Sprinter, Vito, Tourer dan Citan tercatat terjual di seluruh dunia. Pertumbuhan sangat tinggi di Amerika Latin dan Eropa, di mana eSprinter dan eVito berkontribusi kuat terhadap pertumbuhan di sebagian besar pasar Eropa.
“Kami berhasil mengimplementasikan strategi kami sesuai dengan tujuan kami untuk membangun posisi kepemimpinan Vans di bidang elektro-mobilitas. Dengan penjualan lebih dari 2.400 van listrik pada kuartal kedua ini membantu menggarisbawahi tujuan ini,” kata Head of Mercedes-Benz Vans, Marcus Breitschwerdt.
“Di bulan Mei, kami mempresentasikan konsep EQT yang disambut dengan umpan balik yang sangat positif dari media dan pelanggan. Generasi van kecil masa depan kami akan menyelesaikan rangkaian produk listrik kami pada tahun 2022,” imbuhnya.
Baca juga: Ferrari secara resmi luncurkan mobil sport hybrid 296 GTB
Baca juga: Mercedez-Benz resmi luncurkan truk listrik eActros
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB