Bengkulu, (antarariau) - Ratusan hektare sawah di Kota Bengkulu mengalami kekeringan, sehingga tanaman padi yang ada terancam gagal panen.
"Berdasarkan laporan petugas lapangan hingga saat ini sekitar 450 hektare tanaman padi terancam mati akibat kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Bengkulu, Arif Gunadi, Jumat.
Ia mengatakan, tanaman padi yang terancam gagal tumbuh itu berusia antara satu minggu hingga satu bulan dengan kondisi daun mulai layu.
"Bila hujan tidak juga turun dalam tiga minggu ke depan maka tanaman padi dipastikan gagal tumbuh dan mati karena kekurangan pasokan air," katanya.
Tanaman padi yang mengalami kekeringan antara lain terjadi di areal persawahan di Kecamatan Singaran Pati, Sungai Serut, Selebar, Muara Bangkahulu dan Ratu Agung setempat.
Secara terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu Saryono menjelaskan, sekitar 70 persen tanaman padi yang mengalami kekeringan terjadi di areal persawahan irigasi.
"Saat ini, air irigasi yang bersumber dari Danau 'Dendam Tak Sudah' terus berkurang dan tidak bisa mengalir hingga ke bagian hilir areal persawahan," katanya.
Bagi petani yang membutuhkan pinjaman mesin pompa air untuk kebutuhan mengaliri areal persawahan, bisa mengajukan surat permohonan peminjaman melalui kelompok tani masing-masing.
"Kami sudah menyiapkan puluhan unit mesin pompa air tersebut untuk mengantisipasi tanaman padi petani gagal tumbuh tersebut," ujarnya.
