Dukung Petani Sawit, Greenpeace Pamerkan Karya Multimedia

id dukung petani, sawit greenpeace, pamerkan karya multimedia

Dukung Petani Sawit, Greenpeace Pamerkan Karya Multimedia

Pekanbaru, (antarariau) - Greenpeace bersama Perkumpulan Elang menyelenggarakan pameran multimedia berjudul “Minyak yang Bersahabat, Aksi Lokal untuk Solusi Global” di Galeri Cipta, Komplek Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

"Pameran bertujuan mendorong pemerintah Indonesia agar mendukung petani sawit skala kecil yang mengelola produksinya secara bertanggung jawab" kata Jurukampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Wirendro Sumargo dalam rilis yang diterima di Pekanbaru, Sabtu (28/7).

Pameran yang berlangsung sejak Jumat (27/7) ini menampilkan dokumentasi foto dan video mengenai petani sawit skala kecil di Desa Dosan, Kabupaten Siak, yang mengelola kebunnya dengan menerapkan prinsip-prinsip yang bertanggung jawab terhadap lingkungan melalui perlindungan hutan dan lahan gambut.

Foto dan video dokumentasi petani sawit Desa Dosan itu kontras dengan perusahaan sawit besar yang justru terus melakukan ekspansi dengan menghancurkan hutan alam.

“Greenpeace mendorong Pemerintah untuk mengadopsi praktik-praktik bertanggungjawab dari petani sawit mandiri di Desa Dosan di Riau sebagai model pembangunan ekonomi di sektor perkebunan. Model ini bukan hanya meningkatkan taraf hidup masyarakatnya namun juga melindungi hutan tanpa “merusak” komitmen pemerintah Indonesia menekan emisi gas rumah kaca,” kata Wirendro.

Bersama Perkumpulan Elang, sebuah LSM di Riau, Greenpeace berupaya memberi dukungan komitmen petani Dosan melalui dokumentasi dan program penguatan kapasitas petani sawit skala kecil mandiri dan juga mempromosikan pengelolaan perkebunan yang bertanggungjawab yang ada di tujuh desa di Kabupaten Siak.

“Kami menyadari bahwa jika kami menghancurkan hutan untuk ekspansi sawit, akan meningkatkan dampak perubahan iklim dan menghilangkan keanekaragaman hayati, yang akhirnya berdampak juga kepada produktivitas kami dai kemudian hari,” kata Dahlan, anggota badan pengurus Koperasi Bungo Tanjung Desa Dosan.

Sejak Februari 2011, sekitar 1,000 perkebunan kelapa sawit seluas 3.500 hektar, berkomitmen untuk mengelola perkebunan mereka secara berkelanjutan dan bertanggung jawab serta melindungi 740 hektar hutan yang tersisa di sekitar desa mereka.

“Kelompok petani mandiri di tujuh koperasi yang ada di Kecamatan Pusako, Siak ini adalah contoh kemandirian petani yang harus mendapat dukungan dari berbagai pihak dan membuktikan bahwa peningkatan ekonomi masyarakat harus sejalan dengan perlindungan hutan. Kami berharap ada pengakuan dari semua pihak terhadap kebun masyarakat dan memperoleh dukungan pasar internasional dan yang terpenting adalah meningkatkan posisi tawar petani mandiri di dalam bisnis industri sawit,” kata Riko Kurniawan, Direktur Perkumpulan Elang.

Deforestasi dan pembukaan lahan gambut merupakan penyumbang terbesar emisi karbon Indonesia yakni 85 % dari emisi negara. Satu dari pendorong deforestasi terbesar yang ditetapkan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) adalah sektor kelapa sawit. Dewan Nasional Perubahan Iklim juga mengatakan sektor kelapa sawit dan bubur kertas akan menyumbang sedikitnya 50 % dari 28 juta hektar perkiraan deforestasi sampai 2030.