Indragiri Hilir (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, sejak Januari tahun 2021 sudah mencakup area seluas 304,5 hektare.
Kepala Bap\dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, Yusfik, di Tembilahan, Rabu, menuturkan karhutla tersebut terjadi di 11 dari 20 kecamatan yang di Kabupaten Inhil.
Karhutla paling luas terjadi di Kecamatan Kempas dengan luas 206 hektare, kemudian Gaung (26 hektare), Tempuling (14 hektare), dan Kateman(12 hektare).
Selanjutnya, Kecamatan Mandah(11,5 hektare), Gaung Anak Serka(11 hektare), Keritang(10 hektare), Belengkong (6 hektare), Pulau Burung (4 hektare), Tembilahan(1,5 hektare), dan Kecamatan Enok(0,5 hektare).
“Dari Januari hingga Mei 2021 totalnya seluas 304,5 hektare hutan dan lahan di Inhil yang terbakar,"sebut Yusfik.
Untuk mencegah terjadinya Karlahut di Inhil, BPBD Inhil terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan atau kebun dengan cara dibakar.
“Sejauh ini, kita siaga dan lakukan pencegahan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan," sebut Yusfik.
Selain itu, Yusfik menerangkan bahwa jika terjadi Karlahut pihaknya akan turun langsung melakukan pemadaman.
"Kita bersama TNI, Polri dan relawan selalu siaga untuk pemadaman Karhutla di Inhil,” tukasnya.
BPBDInhilsaat ini memiliki enam regu pemadam Karhutla yang setiap regunya terdiri dari delapan hingga sembilan personil. "Selain itu, kita juga memiliki tim cadangan,"pungkasnya.
Sekedar informasi, pada tahun 2020, Karhutla di Inhil mencakup area seluas 184,35 hektare. Sedangkan pada 2019, 3.126 hektare hutan dan lahan terbakar.
Baca juga: Personil gabungan di Inhil bermalam di hutan untuk padamkan Karhutla
Baca juga: Polisi tangkap terduga pembakar lahan di Inhil