Vaksinasi COVID-19 menuju kekebalan komunal

id pekanbaru, pemkot pekanbaru,vaksin pekanbaru

Vaksinasi COVID-19 menuju kekebalan komunal

Sejumlah warga mendapatkan vaksinasi di dalam bus Trans Metro Pekanbaru untuk vaksinasi COVID-19 di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (28/5/2021). (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Akselerasi vaksinasi COVID-19 oleh Pemerintah Kota Pekanbaru guna menciptakan kekebalan tubuh semakin gencar dilakukan dalam sebulan terakhir ini, terutama sejak kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Ibu Kota Provinsi Riau ini pada 19 Mei 2021.

Penyuntikan vaksin COVID-19 kepada semua golongan masyarakat pun digesa dan diperluas bukan saja menyasar tenaga kesehatan, petugas layanan publik dan para lanjut usia (lansia), namun sudah ke masyarakat umum yang sudah memenuhi syarat.

Berbagai kanal penyuntikan pun dibuka untuk memperluas jangkauan dan memudahkan masyarakat mendapatkan vaksin sejuta umat tersebut.

Akselerasi ini didorong mengingat masih minimnya realisasi warga Pekanbaru yang tervaksin. Dari 1,2 juta penduduk Pekanbaru yang berpotensi untuk disasar vaksin COVID- 19 adalah sebanyak 650.000 - 700.000 jiwa. Namun hingga akhir Idul Fitri 1442 H, yang baru tervaksin itu hanya 90.000 jiwa, papar Wali Kota Pekanbaru.

Ciptakan kekebalan

Sejak pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien COVID-19 pada 2 Maret 2020, jumlah pasien terkonfirmasi terus meningkat di Pekanbaru. Hingga 28 Mei 2021 mencatat total kasus konfirmasi mencapai 26.130 orang dengan jumlah meninggal sebanyak 504 jiwa.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan mewajibkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas.

Selain itu yang tidak kalah penting untuk menekan kasus konfirmasi, pemerintah melakukan vaksinasi. Vaksinasi itu bertujuan untuk menciptakan kekebalan tubuh agar mampu melawan infeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 hingga akhirnya tercapai kekebalan komunal (herd immunity).

Vaksin melatih sistem imunitas tubuh untuk menciptakan protein yang melawan penyakit yang disebut antibodi, seperti yang akan terjadi ketika terpapar suatu penyakit. Tetapi yang terpenting adalah vaksin bekerja tanpa membuat seseorang menderita penyakit yang dimaksud.

Justru orang yang divaksin akan dilindungi dari penyakit dan menularkan patogen dan memutus rantai penularan.

Agar aman membentuk kekebalan kelompok terhadap COVID-19, sebagian besar populasi harus divaksin sehingga menurunkan jumlah virus yang menyebar di antara populasi.

Salah satu tujuan mengupayakan kekebalan komunal adalah untuk menjaga kelompok rentan yang tidak dapat divaksinasi, misalnya karena kondisi kesehatan seperti reaksi alergi terhadap vaksin.

Jemput bola

Pemko Pekanbaru menargetkan akhir tahun 2021, seluruh warganya sudah tervaksin COVID-19 dengan menggandeng beberapa komunitas, agama, dan donatur lainnya.

Vaksinasi yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pekanbaru menyiapkan sebanyak 40 ribu dosis dilakukan di beberapa tempat.

Wali Kota Pekanbarusaat meninjau pelaksanaan vaksinasi menggunakan bus TransMetro. (ANTARA/HO-PemkoPku)


"Vaksinasi massal itu diberikan 10.000 orang dan 800 orang untuk kalangan TNI dan Polri, hingga sudah disiapkan cadangan 40.000 dosis. Kita perlu mengejar target yang ditetapkan yakni 70 persen dari jumlah penduduk 1,2 juta jiwa," katanya.

Akselerasi terus bergulir Pemko Pekanbaru menambah kanal vaksin dengan memberdayakan lima bus keliling, tujuannya untuk menjemput warga yang belum mendapat vaksin hingga ke sudut kota.

"Pekanbaru berdayakan lima bus vaksinasi COVID-19 keliling ini dibagi di lima lokasi juga Timur, Barat, Utara, Selatan dan pusat kota, khususnya menjemput para lansia," kata Wako.

Inisiatif ini diambil untuk menjaring dan mendekatkan para lansia dengan vaksinasi COVID-19 karena lansia adalah target utama untuk mendapat vaksinasi, selain jumlahnya yang masih minim juga mereka adalah golongan yang rentan tertular.

"Tujuannya supaya, para lansia ini tak bergerak terlalu jauh ke tempat vaksinasi. Jadi, bus vaksinasi keliling ini yang akan mendatangi kelompok-kelompok lansia yang sudah dipetakan," kata Firdaus MT.

(adv)